kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Jalan Rusak di Tiga Kecamatan Bangkalan: Warga Bertanya, “Mau Sampai Kapan?”

Bangkalan, Pojoksuramadu.com – Tahun 2025 sudah berjalan, namun kondisi jalan di tiga kecamatan di Bangkalan, yaitu Labang, Kwanyar, dan Modung, masih jauh dari kata layak. Ruas jalan dari Tanean Suramadu hingga Puskesmas Modung, misalnya, lebih mirip dengan jalan di era tahun 2000-an. 

Jalan berlubang, minim penerangan, dan fasilitas yang tidak memadai membuat warga setempat bertanya-tanya: “Mau sampai kapan kami harus menanggung kondisi seperti ini?”

Jalan di wilayah ini tidak hanya rusak, tetapi juga minim penerangan. Satu-satunya sumber cahaya di malam hari berasal dari lampu rumah warga, bukan dari penerangan jalan umum (PJU) yang seharusnya disediakan oleh pemerintah. Kondisi ini semakin memperparah kesulitan warga, terutama saat malam hari atau ketika hujan turun.

“Jalan di sini seperti tidak pernah diperbaiki sejak dulu. Lubang di mana-mana, penerangan juga tidak ada. Kalau malam, kita harus berhati-hati karena gelap dan jalanan tidak rata,” keluh Lucky seorang warga Modung.

Pertanyaan Besar Soal APBD dan Dana Pusat

Warga juga mempertanyakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik, termasuk perbaikan jalan. 

Selain APBD, ada juga Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat. Namun, hingga saat ini, warga belum melihat dampak nyata dari dana-dana tersebut.

“Apakah dana-dana itu tidak difungsikan semaksimal mungkin? Atau malah digunakan untuk hal lain? Kami butuh jawaban,” tanya warga lainnya.

Baca juga : Sukriyanto Resmi Dilantik sebagai Wakil Bupati Pamekasan

Dampak pada Pelayanan Kesehatan

Kondisi jalan yang buruk juga berdampak serius pada pelayanan kesehatan. Banyak warga yang kesulitan mengakses rumah sakit atau puskesmas karena jalanan yang rusak parah. 

“Ada warga yang sakit parah dan butuh pertolongan medis segera, tapi karena jalan seperti ini, bantuan sering terlambat datang. Ini sangat memprihatinkan,” ujar seorang warga Labang.

Sejak Era Bupati Sebelumnya, Tak Ada Perubahan

Menurut warga, kondisi jalan di tiga kecamatan ini sudah buruk sejak era Bupati Makmun Ibnu Fuad (periode 2013) dan bahkan sebelum itu. 

Hingga kini, di tahun 2025, tidak ada perbaikan signifikan yang dilakukan. 

“Sepertinya ini sudah menjadi masalah turun-temurun. Sudah bertahun-tahun, tapi tidak ada perubahan,” ucap warga Kwanyar.

Cerita Lucu Saat Kunjungan Wakil Presiden

Ada cerita unik yang beredar di masyarakat tentang kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke Kecamatan Modung beberapa waktu lalu. Menjelang kunjungan tersebut, jalan diperbaiki secara kilat, namun tidak tuntas. Akhirnya, Wakil Presiden memilih menggunakan jalur udara untuk menghindari jalan yang rusak.

“Lucu juga sih, waktu pak Wapres mau datang, jalan diperbaiki buru-buru. Tapi begitu dia lewat, perbaikan berhenti. Sekarang jalan kembali seperti semula,” cerita warga sambil tertawa getir.

Harapan Warga untuk Pemimpin Baru

Warga berharap, pemimpin yang akan menjabat ke depannya dapat segera merealisasikan perbaikan jalan di tiga kecamatan ini. 

“Kami sudah pasrah, tapi tidak menyerah. Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki jalan ini. Jangan sampai kami terus-terusan hidup dalam kondisi seperti ini,” harap warga Modung.

Pesan untuk Pemerintah

Warga mengingatkan bahwa jalan adalah urat nadi perekonomian dan akses pelayanan publik. Tanpa jalan yang layak, distribusi sumber daya dan stabilitas ekonomi daerah akan terhambat. 

“Kami butuh solusi, bukan janji. Semoga pemerintah segera bertindak,” tutup warga Labang.

Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, warga Bangkalan berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan. Jika tidak, pertanyaan “Mau sampai kapan?” akan terus bergema di tengah masyarakat. (lucky.sty.irv)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img