Tangerang Selatan – Pemandangan tak biasa terjadi di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Seorang karyawan SPBU Shell terekam kamera netizen sedang berjualan es kopi dan minuman maca di pinggir jalan. Aksi ini sontak menjadi perbincangan hangat dan memicu kritik tajam dari masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Peristiwa ini disebut terjadi lantaran adanya kekosongan stok BBM di SPBU Shell. Stok yang menipis tersebut dikaitkan dengan persoalan distribusi bahan bakar minyak yang dinilai rumit akibat birokrasi serta regulasi baru yang diterapkan pemerintah.
Salah satu sorotan utama adalah perubahan aturan impor BBM. Jika sebelumnya perusahaan swasta seperti Shell bisa melakukan impor lebih fleksibel, kini aturan membatasi hanya enam bulan sekali. Kondisi ini membuat pasokan di sejumlah SPBU swasta terganggu.
Baca juga : Viral! Sopir Innova Hadang Ambulans di Tuban
Selain itu, kelangkaan BBM subsidi juga ikut memicu lonjakan permintaan terhadap BBM non-subsidi. Kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kode QR untuk pembelian BBM subsidi membuat sebagian pengendara beralih ke SPBU swasta. Sayangnya, lonjakan permintaan ini tidak diimbangi dengan pasokan memadai dari pihak swasta.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM sempat menyarankan agar SPBU swasta bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM. Namun, hingga kini kesepakatan belum tercapai karena adanya perbedaan spesifikasi zat aditif pada BBM yang dijual masing-masing pihak.
Fenomena karyawan Shell yang terpaksa mencari penghasilan tambahan dengan berjualan di pinggir jalan ini pun menjadi simbol dari rumitnya masalah distribusi energi di Indonesia. Banyak netizen menilai ada peran besar pemerintah dalam kondisi ini, terutama terkait regulasi impor dan distribusi BBM.