POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangkalan diduga memotong dana bantuan operasional pendidikan (BOP) yang dikhususkan bagi pesantren dan madrasah diniyah.
Salah satu pengurus madrasah diniyah asal Bangkalan AL (40) menyebut banyak pesantren dan madrasah diniyah mengeluhkan pemotongan yang dilakukan Kemenag Bangkalan.
“Potongannya variatif ada yang 25 persen sampai 30 persen untuk yang tahap II. Sedangkan yang tahap I Kemenag meminta Rp 1 juta,” sesalnya, Senin (7/12/2020).
Tak hanya itu pencairan BOP tahap 2 ini, banyak dikeluhkan saat prosesnya dijembatani Kemenag Bangkalan. Selain susah dan syarat yang membingungkan penerima.
“Ada juga sebagian penerima BOP yang tiba-tiba di blok sebagai penerima oleh kemenag,” imbuh AL.
Sementara itu Kepala Kemenag Bangkalan Haris Abd. Haris mengaku bingung dengan adanya BOP dan sempat diproses Kanwil.
“Yang mengusulkan penerima bukan kami, sempat juga kami protes ke kanwil karena tiba-tiba data penerima sudah ada,” tutur Haris.
Sedangkan tudingan ada pemotongan, ia membantah bawahannya telah melakukan pemotongan dan tidak meminta dana BOP sepeserpun.
“Itu tidak benar kami tidak pernah menerima dan meminta pungutan. Jikalau memang ada langsung dilaporkan saja. Kami juga menghimbau kepada penerima untuk tidak memberikan pada siapapun,” papar Haris.
Haris menambahkan, Kemenag Bangkalan hanya menjadi mediator untuk kebutuhan belanja penerima BOP.
“Tetapi barang sudah dibelanjakan oleh Kemenag tidak ada yang diambil oleh penerima. Yang jelas kami hanya bantu pengadaan,” tandasnya. (Fathur)