POJOKSURAMADU.COM, Sumenep – Vaksinasi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih rendah. Hingga saat ini persentase warga yang bervaksin masih dibawah 10 persen.
Bupati Sumenep Ahmad Fauzi menyebutkan, rendahnya kesadaran warganya bervaksin karena lantaran terpengaruh informasi hoaks akan bahaya vaksin COVID-19. Akibatnya warga Sumenep enggan datang ke gerai gerai vaksin yang disiapkan pemerintah.
“Biasa kalau (warga) Madura cepat percaya hoaks. Kalau divaksin meninggal itu kan dipercaya di Sumenep. Jadi Mereka ketakutan,”ujar Fauzi seperti dilansir detikcom, Jum’at (12/8/2021).
Menurut Fauzi, kendala lain adalah koordinasi ditingkat desa yang belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Perangkat desa belum maksimal mensosialisasikan program vaksinasi yang digalakkan pemerintah.
“Memang kita mengalami kendala teknis dibawah, tapi kita masih upayakan terus untuk mensinergikan unsur di kecamatan dan di desa. Mulai senin semua kades kita panggil dibuat target per-kecamatan,”kata dia.
Ia menjelaskan, vaksinasi di Sumenep baru berkisar 600-750 dosis. Oleh sebab itu, pemerintah harus bekerja keras untuk terus mendorong warga vaksinasi. Terlebih di daerah Sumenep perlu pendekatan secara kultur ke warga.
Sinergi antara Camat, Kapolsek, Dandim, serta Kapus (Diperlukan). Harus melalui pendekatan kultur kalau (vaksinasi) di daerah Tapal Kuda. Vaksin masuk ke Ponpes-Ponpes juga sudah kita mulai,” bebernya.
Di Sumenep, capaian vaksinasi dosis pertama baru 9,01 persen. untuk dosis kedua, baru 4,16 persen. Hal ini sejalan dengan data Satgas COVID-19 Jatim, capaian vaksinasi di 4 Kabupaten Madura terendah.
(Lassin)