kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Kolaborasi Sastra Bermakna : Sang Prabu dan Nanggala Kupas Jiwa Lewat Puisi

Pojoksuramadu Bangkalan— Malam penuh makna tersaji dalam acara bertajuk Kolaborasi Sastra Bermakna yang mempertemukan dua komunitas sastra terkemuka: Sang Prabu dan Nanggala.

Dalam suasana hangat dan penuh kekhidmatan, para penyair menyuguhkan pembacaan puisi yang menggugah hati dan membuka ruang kontemplasi bagi para hadirin. Bangkalan, 24 Mei 2025

Perwakilan dari gempara Mefby Cucus yang berhasil mengguncang panggung acara dengan pembacaan puisinya mengungkapan rasa harunya, “Sungguh luar biasa.

Terima kasih kepada Gempara dan Nanggala yang telah memberikan kami, para sastrawan, kesempatan untuk meluapkan isi hati. Merupakan kehormatan bagi saya bisa tampil membacakan puisi malam ini.”

Tak hanya menyajikan pembacaan puisi, acara ini juga menghadirkan sesi pembedahan puisi yang menjadi daya tarik tersendiri. Banyak peserta mengaku mendapatkan wawasan baru dari sesi ini. “Yang paling menarik adalah sesi pembedahan puisi.

Di sana, banyak pelajaran hidup yang bisa kita renungkan dan maknai kembali. Sesuatu yang sangat berharga dari dua karya puisi yang tak bisa diulang,” ujar salah satu peserta penuh semangat.

Lebih dari sekadar panggung ekspresi, Kolaborasi Sastra Bermakna menjadi ruang pertemuan batin dan jiwa. Pengisi maupun penikmat acara merasakan kesan mendalam. “Saya menemukan tempat untuk menyuarakan isi hati lewat puisi, dan bisa langsung berinteraksi dengan komunitas Nanggala.

Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut dalam skala yang lebih luas. Semoga ini menjadi awal kebangkitan sastra untuk mewujudkan peradaban Indonesia yang lebih bermakna melalui bahasa dan sastra.”

Baca Juga : Gempara dan GMNI Bahas Agenda Perubahan

Acara Kolaborasi Sastra Bermakna bukan sekadar agenda seni, melainkan gerakan jiwa yang mempertemukan manusia dengan kemanusiaannya melalui kata. Di tengah derasnya arus zaman, puisi kembali menegaskan dirinya sebagai jembatan antara rasa, pikir, dan harapan.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img