POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Puluhan Mahasiswa Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang tergabung dalam Perkumpulan Mahasiswa Kokop (PMK) kembali geruduk Polres setempat, Kamis (16/12/2021).
Aksi ini merupakan kedua kalinya, dimana pada 9 Desember 2021 yang lalu mereka menyoroti maraknya curanmor dan mengawal laporan tindak pidana curanmor yang sudah 9 bulan berjalan tak menuai hasil.
Dalam aksinya kali ini, mereka membentangkan benner bertuliskan “turut berdukacita atas meninggalnya kinerja Polres Bangkalan wabil khusus Kasatreskrim” di halaman Mapolres.
“Ini adalah ekspresi kekecewaan kami terhadap kinerja Polres Bangkalan dalam mengungkap kasus Kriminalitas Curanmor,” ungkap salah satu orator, Samsul Hadi.
Menurutnya, kekecewaan ini bermula usai laporan sejak 9 bulan lalu tentang tindak pidana curanmor tak menuai hasil apapun. Laporan itu seakan mandek dan hanya menjadi tumpukan kertas.
“Dan kami kecewa karena selama 9 bulan kerja ternyata tidak dapat hasil apa-apa, karena memang selama 9 bulan kami tidak menerima SP2HP ke 2 dan seterusnya,” imbuh Samsul.
Sementara itu Wakapolres Bangkalan, Kompol Muhammad Lutfi mengatakan bahwa ada beberapa kendala sehingga kasus yang dilaporkan PMK sulit diungkap.
“Kita kesulitan mendapatkan petunjuk, baik itu keterangan saksi maupun barang bukti disekitar TKP. Faktor pendukung seperti CCTV tidak ada, saksi disekitar juga tidak ada yang bisa memberikan keterangan,” katanya.
Dari kejadian ini, korban juga sempat dilakukan pemanggilan akan tetapi hingga kini masih belum ada keterangan maksimal yang mengarah pada pengungkapan kasus.
“Dari PMK juga masih belum ada, karena saat kejadian gelap dan sudah malam sehingga tidak ada yang melihat,” tandasnya. (Fathur)