Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, tengah menghadapi gugatan hukum yang diajukan oleh seorang warga bernama Aufaa Luqmana Re A. Gugatan ini terdaftar di Pengadilan Negeri Surakarta dengan nomor perkara PN SKT-08042025051 pada Selasa, 8 April 2025.
Selain Presiden Jokowi, gugatan juga dilayangkan terhadap mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan pihak produsen mobil Esemka, yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Aufaa, yang diketahui merupakan putra dari Boyamin Saiman—Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI)—mengaku kecewa karena tidak dapat membeli mobil Esemka sebagaimana diharapkan.
Menurut kuasa hukumnya, Sigit Sudibyanto, Aufaa menilai bahwa Jokowi telah ingkar janji dalam merealisasikan Esemka sebagai mobil nasional. Janji tersebut dianggap tidak terealisasi selama masa jabatan Presiden Jokowi, meski seharusnya bisa dijadikan program prioritas nasional.
“Ketika menjabat sebagai Presiden, seharusnya Tergugat I (Jokowi) mampu mewujudkan komitmen menjadikan Esemka sebagai kendaraan nasional,” ujar Sigit.
Sigit juga menyampaikan bahwa kliennya sempat berusaha membeli dua unit Esemka Bima tipe pikap pada tahun 2021. Ia bahkan menyempatkan diri datang langsung ke pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Namun, ia hanya bisa berbicara dengan tim pemasaran di area lobi, tanpa diperbolehkan melihat kendaraan secara langsung.
“Tidak ada informasi yang jelas tentang cara membeli mobil tersebut, dan produk Esemka pun tidak terlihat beredar di pasar otomotif,” tambah Sigit.
Berdasarkan pengalaman itu, penggugat merasa dirugikan dan mengajukan tuntutan ganti rugi senilai Rp300 juta, yang setara dengan harga dua unit mobil Esemka Bima.
“Kami meminta Majelis Hakim untuk mengabulkan tuntutan ini dan menjatuhkan hukuman kepada para tergugat agar membayar kerugian kepada klien kami,” tegas Sigit.
Mobil Esemka mulai dikenal publik pada tahun 2012, terutama setelah digunakan oleh Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pada 2019, Presiden Jokowi meresmikan pabrik Esemka di Kecamatan Sambi, Boyolali. Namun, hingga kini belum tampak produksi massal yang signifikan dari mobil tersebut di pasar.