POJOKSURAMADU.COM, Sampang – Kinerja Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mendapatkan apresiasi dari pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan, RKH Tohir Abd Hamid, dalam acara The International Event Pekan Ngaji 6 “Ngaji Managemen Masyarakat”, Senin (22/3/2021).
Ra Tohir menilai H idi – sapaan akrab Slamet Junaidi – sosok yang pemberani dan tegas dalam mengambil keputusan kepemerintahan. Beberapa kebijakannya di masa wabah covid-19 mampu terlaksana dengan baik.
“Saya orang yang jarang suka dengan Bupati, tapi orang ini (red: Bupati Sampang), orang yang saya suka karena pemberani,” terangnya.
Menurut Ra Tohir Ponpes Bata-bata sengaja mengundang H Idi agar bisa membagikan kisah perjuangannya dalam melayani rakyat di Kabupaten Sampang. Ia menilai Bupati Sampang merupakan salah satu tokoh yang berhasil merintis kesuksesan dari bawah hingga menjadi tokoh di Kabupaten Sampang yang layak dibanggakan.
“Bupati Sampang ini salah satu yang saya kagumi, berhasil sukses mulai dari nol hingga sekarang,” ucap Ra Tohir.
Sebelum menutup sambutan, Ra Tohir juga berjanji akan senantiasa mendukung H Idi agar bisa memimpin Kabupaten Sampang hingga dua periode. Bahkan Ia menyebut jika jalan berdakwah tidak hanya melalui kiai melainkan bisa dengan jabatan politik.
“Ini buktinya (Bupati Sampang) kalau berdakwah dengan jalan jadi bupati,” ujar Ra Tohir.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengatakan, ada dua prinsip untuk menjadi seorang pejuang dalam melayani rakyat. Pertama yakni komitmen hidup dengan menjadi diri sendiri artinya meskipun berada di lingkungan yang buruk harus tetap teguh pada pendirian dan tidak mudah terpengaruh lingkungan.
“Kedua komitmen hidup tentang janji yang diucapkan sebab merupakan prinsip bahwa apa yang dikatakan merupakan hal yang harus dilakukan,” terangnya.
Bagi H Idi, kemajuan sebuah kabupaten akan tercapai dengan sinergitas antara Ulama dan Pemerintah. Keduanya, merupakan satu kesatuan yang tak terpisakan.
Di hadapan para peserta pekan ngaji, H Idi juga menyelipkan kisah perjuangan hidupnya sejak awal merintis bisnis hingga menjadi politisi sebagai contoh bagi para santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan. Ia sempat merantau ke Jakarta bermodalkan komitmen hidup dan memegang teguh prinsip dan kejujuran.