POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Pemkab Pamekasan Bakal Pamerkan Batik di Enam Daerah

POJOKSURAMADU.COM, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat bakal memamerkan batik di enam daerah pada tahun ini. Enam daerah tersebut meliputi Malang, Kediri, Probolinggo, Tuban, Jember, satu sisanya di daerah Bali.

Kepala Disperindag Pamekasan, Achmad Sjaifuddin , mengatakan, pemeran tersebut, untuk memaksimalkan pemasaran batik lokal agar dikenal di kancah nasional hingga manca negara. Untuk target pemasaran direncanakan pada segmen anak muda, perguruan tinggi.

Menurut Achmad, enam daerah tempat pameran batik tersebut sudah sesuai dengan pangsa pasar yang diinginkan. Misalnya Probolinggo atau Bromo, tempat tersebut bernuansa adventure, Jember dengan nuansa pusat fashion, dan berikut tempat lainnya.

“Malang dan Kediri akan dilaksanakan pada akhir bulan Maret. Di Bromo bulan Juni, Jember dan Tuban rencananya akan dilaksanakan pada bulan juni hingga agustus,” ungkapnya.

Achmad menambahkan, pihaknya menginginkan peserta gebyar batik itu terdiri dari beberapa elemen, termasuk youtuber, selebgram, serta komunitas lainnya guna memasifkan promosi batik khas Pamekasan hingga manca negara. Harapannya, para penonton pemeran yang berasal dari banyak komunitas, para youtuber para selebgram bisa memberikan pengaruh besar terhadap promosi batik Pamekasan.

Dikatakan, khusus gebyar batik yang dilaksanakan di pulau dewata Bali bertujuan untuk mengenalkan batik Pamekasan kepada wisatawan dari luar Indonesia. Puncak gebyar batik tersebut nantinya akan digelar di Surabaya yang akan menampilan seluruh hasil desain batik fashion Pamekasan.

“Nanti akan ditampilkan sepenuhnya di Surabaya sebagai pusat barang jasa, pusat perdagangan dan pusat mode,” tambah dia.

Pihaknya akan melakukan survei atas dampak penjualan batik usai pelaksanaan gebyar tersebut agar program itu tidak sia-sia. Selain itu juga akan memasifkan promosi melalui media sosial sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Jadi nanti akan pastikan penjualan batik dari Januari 2022 ini sekian, lalu di 2023 Januari setelah digelar gebyar batik dalam kurun wktu satu tahun kira-kira dampaknya bagaimana,” pungkasnya.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, promosi batik merupakan bagian dari program prioritas Pamekasan di bidang ekonomi. Pihaknya menginginkan para pembatik lokal di Pamekasan bisa sejahtera secara ekonomi. Salah satu cara tersebut bisa digapai dengan promosi batik mulai dari nasional hingga luar negeri.

“Ini bagian dari ikhtiar kita untuk peduli pada pembatik lokal di Kabupaten Pamekasan,’ tegasnya. (Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer