Pamekasan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 02 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang melaksanakan pengabdian di Desa Tlonto Ares, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan potensi lokal. Salah satu capaian signifikan yang berhasil mereka wujudkan adalah peluncuran resmi logo produk UMKM unggulan desa, yakni Kripik Nyai Zaenab, pada 10 Juli 2025.
Kripik Nyai Zaenab merupakan produk camilan khas Madura yang berbahan dasar lokal dan telah dikenal luas hingga ke luar daerah. Produk ini mencakup berbagai jenis keripik, seperti keripik singkong, keripik talas, dan keripik pisang, yang diolah secara tradisional namun tetap mengutamakan kualitas dan kebersihan.
Bahkan, beberapa variannya telah berhasil menembus pasar di luar Pulau Madura. Meskipun memiliki kualitas produk yang baik dan potensi pasar yang menjanjikan, Kripik Nyai Zaenab sebelumnya belum memiliki identitas visual yang kuat sebagai bagian dari strategi branding.
Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN UTM Kelompok 02 berinisiatif merancang logo resmi yang mampu merepresentasikan nilai-nilai lokal dan mendukung strategi pemasaran secara profesional. Logo ini diharapkan dapat menjadi titik awal dalam memperkuat citra merek dan meningkatkan daya saing produk di pasar nasional maupun internasional.
Acara launching logo yang diselenggarakan di lokasi usaha UMKM “Kripik Nyai Zaenab” berlangsung sederhana namun bermakna. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Tlonto Ares, pelaku UMKM setempat, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Haryo Triajie, S.Pi., M.Si., yang menyampaikan pesan kepada mahasiswa agar terus mendorong UMKM dalam meningkatkan daya saing melalui inovasi dan digitalisasi.
“Peluncuran logo ini merupakan langkah awal yang sangat strategis. Identitas visual menjadi penting dalam membangun citra dan kepercayaan konsumen, terlebih saat ini era digital menuntut produk untuk tampil menarik secara visual. Logo ini akan menjadi jembatan bagi Kripik Nyai Zaenab untuk menembus pasar yang lebih luas secara konsisten,” ujar Dr. Haryo.
Koordinator Desa (Kordes) KKN Kelompok 02 UTM, Abed, menjelaskan bahwa desain logo yang dibuat tidak hanya mengutamakan aspek estetika, tetapi juga memiliki makna mendalam. Logo tersebut mengangkat unsur sejarah lokal dan filosofi dari sosok “Nyai Zaenab”, yang dikenal oleh masyarakat sebagai tokoh perempuan inspiratif dan simbol ketangguhan dalam membangun ekonomi keluarga. Hal ini sejalan dengan semangat kewirausahaan perempuan di desa Tlonto Ares yang menjadi motor penggerak UMKM lokal.
“Logo ini bukan hanya sekadar gambar, tetapi membawa pesan dan identitas. Kami ingin agar setiap kemasan Kripik Nyai Zaenab yang beredar di pasaran mampu menunjukkan ciri khas Tlonto Ares, baik secara visual maupun nilai-nilai budaya yang melekat di dalamnya,” jelas Abed.
Tak hanya berhenti pada pembuatan logo, mahasiswa KKN juga memberikan pendampingan lanjutan kepada pelaku UMKM, mulai dari perbaikan desain kemasan, pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk pemasaran digital. Semua ini dilakukan guna meningkatkan daya saing produk dan memperluas jangkauan pasar.
Kepala Desa Tlonto Ares dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih kepada mahasiswa KKN atas kontribusi nyata yang diberikan. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam membantu pelaku UMKM kami. Harapannya, Kripik Nyai Zaenab bisa menjadi produk unggulan desa yang dikenal luas dan mendunia,” ujarnya.
Dengan diluncurkannya logo resmi ini, Kripik Nyai Zaenab diharapkan dapat memasuki tahap baru dalam pengembangan usaha yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan memiliki daya saing tinggi. Identitas visual yang kuat, dipadukan dengan strategi pemasaran modern, akan menjadi modal penting dalam membawa UMKM Desa Tlonto Ares menuju kancah nasional.