Bangkalan, Pojoksuramadu.com – RSUD Syamrabu Bangkalan menjadi sorotan setelah plafon salah satu ruang rawat inap di lantai tiga gedung lama rumah sakit tersebut ambruk akibat diterjang angin puting beliung.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, menyebabkan puluhan pasien harus dievakuasi ke ruangan lain.
Menurut dr. Farhat Suryaningrat, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, angin puting beliung yang melanda area rumah sakit menyebabkan genteng berhamburan dan plafon di ruang rawat anak lantai tiga ambrol.
“Angin puting beliung merusak plafon di salah satu sudut ruang rawat anak yang berada di lantai tiga,” ujar Farhat.
Ia menjelaskan bahwa kerusakan tidak terjadi di seluruh ruangan, melainkan hanya di satu sudut ruangan yang mencakup beberapa kamar. Meski demikian, sebagai langkah antisipasi, seluruh pasien di lantai tersebut dievakuasi.
“Jadi satu lantai itu ada beberapa ruangan, yang plafonnya jebol hanya di satu ruangan saja. Namun, semua pasien di lantai itu kami pindahkan,” jelas Farhat.
Total pasien yang berada di lantai tiga ruang rawat anak saat kejadian berjumlah 36 orang. Mereka dipindahkan ke beberapa ruangan lain di rumah sakit, seperti High Care Unit (HCU), Ruang Irna Bugenvil, dan Ruang Kartini.
Baca juga : Warga Masalembu Desak Percepatan Listrik: “Kami Ingin Terang, Bukan Hanya Janji!”
“Kami pindahkan ke beberapa ruangan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pasien,” tambah Farhat.
Farhat memastikan bahwa tidak ada pasien atau keluarga pasien yang menjadi korban dalam kejadian ini. “Alhamdulillah tidak ada korban, semua pasien sudah kami evakuasi dan kami pindahkan,” ujarnya.
Meskipun terjadi insiden, Farhat menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit tidak terganggu. “Kami meminta maaf atas terganggunya pelayanan akibat bencana puting beliung ini. Saat ini, kami masih dalam proses penanganan dan memastikan semua pasien tetap mendapatkan perawatan yang optimal,” ungkapnya.
Pihak rumah sakit saat ini sedang melakukan penanganan darurat untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Selain itu, evaluasi terhadap struktur bangunan juga akan dilakukan untuk memastikan keamanan pasien dan staf rumah sakit ke depannya.
“Kami akan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap gedung untuk memastikan tidak ada kerusakan lain yang membahayakan,” kata Farhat.
Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar, terutama mengingat RSUD Syamrabu merupakan salah satu rumah sakit rujukan utama di Bangkalan.
Warga berharap agar pihak rumah sakit dan pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami berharap rumah sakit bisa segera diperbaiki dan diperkuat strukturnya agar aman dari bencana alam seperti ini,” ujar seorang warga yang kerap berobat di RSUD Syamrabu.
Dengan penanganan yang cepat dan koordinasi yang baik, RSUD Syamrabu Bangkalan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meskipun di tengah tantangan yang terjadi.