POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan, Madura, Jawa Timur menyebut kelangkaan pupuk bersubsidi karena faktor proses pendistribusian.
Hal itu diungkapkan Kasi Perencanaan Pertanian Dispertahorbun Bangkalan, Karyadinata bahwa kelangkaan pupuk di akui sendiri oleh pihak PT. Petrokimia karena disebabkan masalah distribusi.
“Pihak Petrokimia mengakui sendiri bahwa ada kendala distribusi sehingga mereka sedikit kesulitan memenuhi kuota,” ungkapnya, Jum’at (12/11/2021).
Menurutnya, pihak Dispertahorbun sudah meminta pada PT. Petrokimia agar perharinya ada 250 ton pupuk masuk ke Bangkalan.
“Selama ini Petrokimia hanya sanggup 100 ton, selasa yang lalu kami sudah mengirimkan surat permintaan agar menyediakan 250 ton perharinya. Kalau ini terpenuhi semua kecamatan tidak akan terjadi kelangkaan pupuk,” imbuh Karyadinata.
Sementara kuota pupuk bersubsi di Bangkalan, lanjut Karyadinata hingga kini masih tersisa di kisaran 10 hingga 11 ribu ton dan diperkirakan cukup hingga akhir 2021 mendatang.
“Kalau kuota kita sudah cukup, kewenangan kami kan pada ERDKK. Kalau dari ERDKK sudah tidak ada masalah, masalahnya sekarang oleh pabrik atau penyedia,” tandasnya.
Diketahui memasuki musim tanam di akhir tahun 2021 terjadi kelangkaan pupuk yang membuat petani di Bangkalan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. (Fathur)