POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, membuka pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX tingkat Jawa Timur, Rabu (03/11/2021) malam.
Semarak MTQ di Pamekasan juga turut menyajikan beberapa penampilan seperti musik panggung perkusi (ul daul) dari kelompok musik Putra Meong, kemudian parade batik Pamekasan oleh 20 model dari Iconext Modeling.
“Selain spirit Jatim Bangkit, MTQ kali ini juga akan menjadikan Pamekasan sebagai Mekkah dan Madinah kecil dengan lantunan ayat ayat suci dalam satu satu minggu ke depan,” tutut Khofifah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, MTQ yang digelar di masa pandemi covid-19 ini tetap mematuhi protokol kesehatan untuk meminimalir sebaran Covid-19. Para panitia, kafilah, peserta dan official sudah melaksanakan vaksinasi.
“Ada Jatim Berkah dalam Nawa Bhakti Satya. Kita ingin praktikkan untuk masyarakat Jawa Timur agar masyarakat mendapatkan kemuliaan,” tuturnya.
Khofifah berharap, gelaran MTQ ini dapat memunculkan qori dan qoriah yang terbaik. Yang nantinya akan mengantarkan kemuliaan bagi masyarakat Jawa Timur dan kemuliaan pada Bangsa Indonesia. Pihaknya juga mengatakan, akan terus mengupayakan peningkatan kapasitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan selamat datang kepada seluruh tamu undangan, dan kafilah yang datang dari 37 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk mengikuti MTQ ke XXIX tahun 2021.
“Kabupaten ini sedang berikhtiar luar biasa untuk menjadi kabupaten yang bersaing dengan kabupaten lain di Indonesia,” tandasnya.
Menurutnya, tema MTQ XXIX tahun 2021 Jawa Timur memiliki makna yang luas, bangkit dari pandemi, bangkit dari resesi ekonomi, bangkit dari degradasi moral, dan bangkit dari sektor lain yang membuat kondisi dan situasi tidak nyaman.
“Dalam konteks ini, qur’an dengan sekian nilai yang dimiliki itu kita terjemahkan, berarti MTQ ini harus protokol kesehatan yang benar untuk bisa bangkit dari pandemi, benar penanganan dan pelaksanaannya, bangkit ekonomi dan bangkit membangun atmosfer qur’ani dalam kehidupan sehari hari,” harapnya. (Hasibuddin)