POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Sosialisasi Empat Pilar di Pamekasan, Said Abdullah Ajak Masyarakat Rukun Ditengah Perbedaan

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pamekasan oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil XI Jawa Timur MH Said Abdullah intens digelar.

Ditempatkan di Cafe & Resto D’Almuna, Sosialisasi tersebut menyasar 150 tokoh masyarakat di Kabupaten Pamekasan. Tampak para peserta dan pemateri tetap mematuhi prokes covid-19 dengan mengenakan masker dan menjaga jarak.

Ketua PCNU Pamekasan, RKH. Taufiq Hasyim, sebagai salah satu narasumber menegaskan, toleransi keberagamaan serta menghargai sesame manusia merupakan esensi dari keempat pilar kebangsaan. Indonesia dengan beragam suku bangsa dan bahasa harus semakin diperkuat dan dirawat oleh semua pihak termasuk tokoh masyarakat.

“Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ini adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena itu kita tidak boleh merasa paling benar dan menyalahkan yang tidak sepemikiran dengan dirinya sendiri,” terangnya

Said Abdullah, yang diwakili oleh Nadi Mulyadi mengatakan, perbedaan dalam pendapat serta beberapa perbedaan lainnya adalah lumrah. Apalagi masyarakat Indonesia khususnya pamekasan terdiri dari berbagai macam agama serta ras. Ia berharap semua pihak harus mampu memfilter setiap informasi dan tidak lantas langsung mengambil mentah.

“karena salah satu faktor yang mempengaruhi kondusifitas adalah informasi sesat dan menyesatkan yang sengaja digulirkan untuk memecah belah keutuhan NKRI yang majemuk ini,” ujarnya.

Ia menegaskan jika saat ini tak ada kata lain selain menjalankan dan mengamalkan 4 pilar kebangsaan. Karena semua hal tersebut tidak ada yang bertentangan dengan agama manapun, terutama Pancasila.

“harus guyub, harus rukun, bukan karena beda pemikiran lalu main gebuk, ini negara hukum dan semuanya ada mekanismenya tersendiri,” ujarnya. (Hasibuddin)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer