POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Puluhan massa dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Kesehatan Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020).
Mereka menuntut Dinas Kesehatan setempat membatalkan rencana penonaktifan Penerima Bantuan Iuran Daerah (BPID). “Kami meminta pemerintah daerah tidak mencoret BPID, mau pakai apa nanti kalau masyarakat miskin berobat kalau harus BPID ini dihapus,” Teriak orator aksi, Muhyi.
“Jangan sampai kenaikan BPJS ini menjadi untuk menghapus BPID, ini sangat berdampak kepada rakyat miskin, gimana nanti masyarakat yang ingin berobat, harusnya pemerintah mencari solusi atas kenaikan BPJS ini,” Tegas dia.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo saat menemui massa menyatakan, pihaknya akan merumuskan kembali soal rencananya penghapusan sebagian BPID itu. Dia menyadari bahwa aksi Tersebut merupakan aspirasi masyarakat.
“Ini merupakan muri suara aspirasi masyarakat yang kartu nya di non aktifkan ini menjadi inspirasi kami sebagi pemangku kebijakan untuk untuk merumuskan kembali hal terkait penonaktifan,” jelas Dia.
Dia juga membuga opsi bahwa masyarakat yang kurang mampu bisa berobat melalui program Bakesmaskin. Dia juga mencari solusi agar masyarakat yang kurang mampu tetap bisa menikmati pelayanan kesehatan, namun pengobatan gratis itu harus tepat sasaran.
“Juga peserta rawat jalan bisa menggunakan biakesmaskin tetapi hanya bisa satu kali, tidak ada masyarakat yang terabadikan yang urgent bisa mengajukan kembali dan kartu akan saya aktifkan,” ungkap Sudiyo.
Tidak puas demo di depan Kantor Dinas Kesehatan, massa pindah menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Bupati Bangkalan.
Sebelumnya, Pemerintah Bangkalan melalui Dinas Kesehatan setempat berencana menonaktifkan sebagian BPID, hal itu lantaran adanya kenaikan premi BPJS kesehatan. (Lif/ah)