POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor cabang Pamekasan tetap memberikan pelayanan terhadap sejumlah nasabah usai 13 Karyawan terpapar virus Corona (Covid-19).
Pimpinan Wilayah BRI Surabaya, Triswahju Herlina dalam keterangan persnya menyatakan, sebagai bentuk antisipasi penularan Covid-19, penerapan protokol kesehatan di wilayah kerja Bank BRI itu diperketat. BRI juga akan terus berkoordinasi secara intensif dengan dinas kesehatan maupun pemerintah daerah setempat.
“Nasabah juga dapat melakukan transaksi perbankan melalui jaringan e-channel (ATM/CEM dan EDC Merchant), e-banking (internet banking dan mobile banking, serta agen-agen BRILink yang tersebar di wilayah Pamekasan,” katanya.
Melalui layanan ini, kata Herlina masyarakat dapat memenuhi kebutuhan transaksi perbankan dan menghindari antrian layanan di kantor Bank. Lebih lanjut Herlina menyampaikan, Bank BRI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan perbankan yang prima di tengah pandemi ini dengan prinsip people`s first atau mengutamakan keselamatan pekerja dan nasabah.
Terpisah, Ketua Satgas percepatan penularan Covid-19 RS Smart Pamekasan, dr Syaiful Hidayat, membenarkan bahwa ada 13 pegawai Bank BRI yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19, Berdasarkan hasil pemerikasaan swab pada tanggal 13 Juli 2020.
Menurutnya, pihak BRI melakukan testing secara masal sekitar 200 orang. 38 diantaranya dinyatakan reaktif. dari 38 orang itu kemudian diswab dan keluarlah 13 orang yang dinyatakan terpapar covid-19.
“Saya mendapat laporan bahwa 13 orang ini sudah diisolasi mandiri di Surabaya. Saya kira ini bagus, memutus mata rantai penularan,” tuturnya.
Menurutnya, dari kejadian di Bank BRI ini bisa diambil hikmahnya bahwa traching atau tes itu semakin masif. Dan ini sesuai dengan perintah Presiden, harus dilakukan testing. Kenaikan positif itu tidak masalah, yang penting angka kematiannya turun, dan angka kesembuhannya tinggi.
“Konsekuensi dari testing dan pelacakan itu akan ketemu dengan hasil positif,” ungkapnya. (Hasibudin)