POJOKSURAMADU.COM – Setelah sebelumnya Balenciaga dan majalah mode ternama Vogue memutuskan hubungan profesional dengan Kanye West, kini giliran Adidas yang secara resmi mengakhiri kemitraan mereka dengan rapper kontroversial tersebut.
Langkah tegas ini diumumkan pada hari Selasa, dan menjadi salah satu keputusan paling besar dalam karier bisnis Kanye, mengingat kemitraannya dengan Adidas melalui lini Yeezy telah menghasilkan kolaborasi mode yang sangat ikonik.
“Setelah melalui pertimbangan yang matang, perusahaan memutuskan untuk segera mengakhiri kerja sama dengan Ye, menghentikan produksi semua produk bermerek Yeezy, dan juga menghentikan pembayaran kepada Ye dan seluruh perusahaannya,” demikian pernyataan resmi Adidas melalui situs resminya.
Adidas menyatakan bahwa keputusan ini diambil menyusul pernyataan bernada antisemit yang dilontarkan Kanye West dalam beberapa waktu terakhir. Pernyataan tersebut dinilai tidak hanya melanggar nilai-nilai perusahaan, tetapi juga berpotensi memicu kebencian.
“Adidas menolak segala bentuk ujaran kebencian, termasuk antisemitisme. Pernyataan dan tindakan Ye baru-baru ini sangat tidak dapat diterima, berbahaya, dan bertentangan dengan prinsip keberagaman, inklusi, dan rasa hormat yang kami junjung tinggi,” tegas Adidas.
Tekanan Publik Terus Meningkat
Sebelum keputusan ini diumumkan, Adidas telah mendapat desakan dari publik dan tokoh-tokoh selebriti. Aktris Kat Dennings, Josh Gad, hingga komedian Meg Stalter mengecam Adidas karena dianggap terlalu lambat merespons kontroversi Kanye.
Bahkan mantan bintang NBA dan mantan sponsor Adidas, Detlef Schrempf, secara terang-terangan meminta Adidas segera bertindak. “Adidas harus bertanggung jawab. Hentikan hubungan dengan Kanye sampai dia mendapatkan bantuan. Jangan tunggu lebih lama,” ungkapnya.
Pernyataan keras juga disampaikan oleh Jonathan Greenblatt, CEO Anti-Defamation League (ADL), yang menyebut kelambanan Adidas sebagai “sangat mengecewakan” ketika kasus antisemitisme Kanye sudah begitu mencolok.
Puncak tekanan publik terjadi saat kelompok ekstremis Neo-Nazi di Amerika menggantungkan spanduk bertuliskan “Kanye benar tentang orang Yahudi” di jembatan jalan raya di Los Angeles. Aksi ini memperkuat urgensi bagi Adidas untuk mengambil sikap.
Dampak Finansial yang Signifikan
Pemutusan kerja sama dengan Kanye West tidak tanpa konsekuensi bagi Adidas. Dalam pengumuman resminya, perusahaan mengakui keputusan tersebut akan berdampak langsung pada pendapatan kuartal keempat 2022.
“Langkah ini diperkirakan dapat menimbulkan penurunan pendapatan bersih sebesar €250 juta pada akhir tahun fiskal 2022,” tulis Adidas dalam keterangannya.
Meski begitu, Adidas menegaskan bahwa mereka tetap memegang hak penuh atas desain dan warna dari semua produk Yeezy yang pernah dirilis maupun yang belum diluncurkan. Informasi lebih lanjut akan diumumkan dalam laporan keuangan kuartal ketiga yang dirilis 9 November 2022.
Latar Belakang Perseteruan
Sebelumnya, Kanye sempat mengundang kontroversi saat tampil di publik mengenakan kaus bertuliskan “White Lives Matter”, memicu kemarahan dan kecaman global. Menyusul aksi tersebut, Adidas menyatakan akan meninjau ulang kerja sama mereka dengan Kanye West.
Namun setelah serangkaian upaya untuk menyelesaikan konflik secara internal, Adidas memilih untuk mengakhiri kemitraan secara permanen. Dalam beberapa pernyataan setelahnya, Kanye semakin agresif dengan komentar terbuka yang menyerang komunitas Yahudi.
Kini, keputusan Adidas pecat Kanye West menjadi penanda jelas bahwa industri mode dan bisnis global tidak akan mentoleransi ujaran kebencian dalam bentuk apa pun, bahkan jika itu berasal dari mitra bisnis yang selama ini menguntungkan.
