POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Alat PCR Dioperasikan, RSUD Bangkalan Bisa Tes SWAB Corona Secara Mandiri

POJOKSURAMAD.COM, Bangkalan – Bupati Bangkalan R Abd Latief Amin melakukan pengecekan alat Polymerase Chain Reaction (FCR) pada Selasa 14 Juli 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu setempat.

Dalam pengecekan tersebut Ia berharap alat pendeteksi Spesimen corona bantuan Pemprov Jatim dapat dioperasikan pada hari ini (15/7). Sehingga RSUD Bangkalan secara mandiri melakukan test SWAB/PCR covid-19.

“Sebenarnya alat ini sudah ready dari sebelumnya, namun belum dapat dioperasikan karena harus dilengkapi alat pendukung termasuk mentraining petugasnya,” kata Ra Latief.

Kemudian ia berharap, dengan alat PCR tersebut penanganan covid-19 di Bangkalan akan cepat dan efesien. Sebab alat tersebut dapat mengetahui hasil test SWAB dengan waktu singkat, yakni antara 30 sampai 60 menit.

“Nantinya sampel SWAB akan lebih cepat diketahui hasilnya, jadi pasien tidak harus menunggu nunggu hasilnya seperti sebelumnya agak lama, nantinya juga ada tim dari Jakarta agar mendampingi tenaga medis untuk mengoperasikan alat ini,” terang dia.

Dengan adanya alat tes SWAB/ PCR tersebut, Penanganan covid-19 di Kabupaten Bangkalan akan maksimal dan efesien serta tidak dipungut biaya. Nanti juga bisa jadi rujukan oleh rumah sakit swasta dan daerah lain,” papar dia.

Sementara itu, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani menyampaikan alat VCR tersebut nantinya akan difokuskan kepada pasien dengan gejala covid-19 meskipun dalam rapid tes menunjukkan hasil non reaktif.

“Tetapi sudah menunjukkan gejala klinis covid dan terdapat infiltrate pneumonia di paru nah itu nanti yang akan kita test,” kata dia.

Ia menambahkan, pelayanan tes PCR di Bangkalan kedepannya dilakukan selama 24 jam. Namun selama uji coba pelayanan hanya dilakukan pagi dan sore. Untuk mengatasi penumpukan, RS juga menyiapkan kulkas khusus yang dapat menyimpan sampel.

“Dengan alat ini, kita bekerja akan lebih cepat menentukan pasien positif atau tidaknya,” ungkap dia.(*)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer