POJOKSURAMADU.COM, Sampang – Puluhan orang dari Madura Development Watch (MDW) melakukan aksi demontrasi di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Madura,Jawa Timur, Senin (24/2/2020).
Massa mendesak Kejari serius menangani kasus Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang terjadi di Desa Sokobenah daya, Kecamatan Sokobenah. Massa menganggap kasus itu mandeg atau jalan di tempat.
Salah satu orator aksi, Farida menegaskan bahwa Kejari Sampang lamban menangani kasus DD dan ADD di Desa Sokobanah, sebab kasus yang ditangani sejak Maret tahun lalu itu hingga kini belum jelas arahnya. Ada dugaan penyimpangan penggunaan DD dan ADD di desa tersebut
“Sejak kasus dilaporkan, sampai saat ini terhitung hampir genap setahun dan itu bukan waktu yang sedikit untuk menetapkan tersangka,Kami menduga terindikasi kuat bahwa ada pelemahan hukum didalam intitusi Kejaksaan ini,” teriak dia.
Ia merinci, laporan dugaan korupsi proyek DD tersebut pada 15 Maret 2019, berupa pembangunan saluran irigasi anggaran Rp. 589.246.000 tahun 2018, di Dusun Lebak, Desa Sokobanah Daya, Kabupaten Sampang. “Saya meminta Kejari serius tangani kasus ini,” tegas dia.
Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Maskur saat menemui demonstran menyatakan bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur dalam menjalankan tegasnya. Dia juga tidak mempermasalahkan apa penilaian publik. Meski demikian, pihaknya berjanji akan melanjutkan bkasus penanganan korupsi yang masuk di mejanya.
“Kami tegaskan tudak akan main-main dalam menangani kasus dugaan korupsi DD ini. Kita lama menangani kasus ini karena masih mengumpulkan alat bukti dan kita tidak mau gegabah, serta kita juga menunggu hasil dari ITS, hasilnya akan disampaikan secara terbuka,” (don/ah)