POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan, 4 Agustus 2025 – Program pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Tani melalui Produksi hingga Pemasaran Pupuk Bioslurry dari Biogas Sistema untuk Kesejahteraan Berkelanjutan” resmi disosialisasikan di Dusun Gunung Tangis, Kecamatan Pamekasan, Madura. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Diktisaintek 2025, diketuai oleh Sri Ratna Triyasari, SP., MP. dari Universitas Trunojoyo Madura.
Tujuan utama program ini adalah mengelola limbah kotoran sapi menjadi pupuk cair bioslurry yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Model bisnis yang diusung menggunakan dua pendekatan: barter (natura) dan konvensional, dengan konsep bio refill yang mendorong penggunaan ulang wadah pupuk oleh konsumen, sehingga mengurangi sampah dan biaya produksi.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini, S.Pt., M.M., menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen menjalankan program dari awal hingga akhir, sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam memajukan pertanian berkelanjutan.
Dalam sesi materi, Nurul Hidayati, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa pupuk cair bioslurry tidak hanya menunjang pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengembalikan kesuburan tanah melalui kandungan N, P, K, serta mikroba aktif yang memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan retensi air.
Kegiatan ini menghasilkan tiga output utama yang dirancang untuk memperkuat kapasitas kelompok tani secara praktis dan berkelanjutan. Pertama, disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan dan pengelolaan pupuk cair bioslurry agar petani memiliki pedoman teknis dalam memanfaatkan pupuk tersebut secara tepat guna. Kedua, dilakukan pembuatan lahan percobaan yang berfungsi sebagai media uji efektivitas bioslurry terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, sekaligus meningkatkan kepercayaan petani terhadap produk. Ketiga, disusun model bisnis sederhana yang dapat diadaptasi oleh kelompok tani untuk memasarkan pupuk secara mandiri melalui pendekatan barter maupun konvensional dengan sistem bio refill yang ramah lingkungan.
Harapannya, kegiatan ini mampu memperkuat kapasitas petani dalam pengolahan limbah ternak, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis praktik pertanian ramah lingkungan.