POJOKSURAMADU.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas Kontingen Atlet, pelatih serta official Jatim yang akan berlaga pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya secara langsung dan virtual pada Kamis (9/9) siang.
Pelepasan Atlet PON Jatim di Papua ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 yang jatuh setiap tanggal 9 September. Didahului dengan Peringatan Haornas bersama Presiden RI Joko Widodo serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara virtual dari Gelanggang Olahraga POPKI, Jakarta, Gubernur Khofifah melepas putra-putri terbaik Jatim yang akan berlaga di Kejuaraan PON XX Papua pada 2 – 15 Oktober mendatang.
Didampingi Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Danrem 084 Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Asintel Kejati Jatim Zulbahri dan Ketua KONI Jatim Airlangga Satriagung, Gubernur Khofifah melepas perwakilan Kontingen Jatim yang ditandai dengan pemakaian Jaket dan Topi.
Rencananya Jawa Timur akan menurunkan sebanyak 544 atlet dan 260 pelatih/mekanik/manager asal Jatim dalam gelaran olahraga tersebut. Tak hanya itu, didukung pula oleh 55 orang ekstra official, 150 orang Satgas, 35 orang pendukung satgas, 75 orang tim sport sciences dan 26 orang tim media.
Dari total seluruh Cabang Olahraga (Cabor) yang diperlombakan, Jawa Timur sendiri akan mengikuti 47 Cabor dan hanya menyisakan sembilan Cabor.
Dihadapan para Atlet, pelatih dan official yang akan berlaga di Papua, secara luring maupun daring itu, Gubernur Khofifah menyampaikan dua misi utama yang harus diemban Kontingen Jatim pada gelaran PON XX Papua kali ini.
Selain misi kemenangan, Gubernur Khofifah menitipkan misi khusus bagi Kontingen Jatim yaitu misi persaudaraan. Orang nomor satu di Jatim ini memastikan agar Kontingen Jatim bisa menyatu dengan masyarakat yang ada di Papua sebagai tuan rumah.
“Harus menjadi satu kesatuan bahwa Kontingen Jawa Timur sukses di dalam berlaga di berbagai cabor, juga sukses menyatu dengan masyarakat Papua,” pesan Khofifah.
Misi khusus ini menjadi penting bagi Gubernur Khofifah karena nuansa persatuan dan persaudaraan harus menjadi ruh utama dalam setiap turnamen olahraga. Bahkan sempat berbagi pengalamannya saat berkunjung ke Papua. Suasana persaudaraan yang hangat di bumi Cenderawasih begitu membekas di hati Gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Dengan sama-sama memiliki latar belakang budaya yang beragam, dirinya meyakini bahwa Jatim dan Papua bisa berseiring.
“Insya Allah, Jatim ini sangat berseiring dengan budaya Papua yang juga sangat menghormati tatanan kehidupan yang begitu beragam,” tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya menekankan keseriusan dari semua pihak yang terlibat dalam event ini. Sangat penting untuk tidak mengabaikan hak-hak para atlet, seperti kesehatan misalnya. Kesehatan atlet, baginya merupakan salah satu aspek prioritas yang perlu dijaga.
“Persiapan akhir sudah dilakukan. Kami melihat itu semua sudah dipersiapkan, semua penginapan sudah 96% dipersiapkan untuk ini. Sehingga mudah-mudahan ini lancar,” tutur Khofifah.
“Mudah-mudahan ada kejayaan dan keluarbiasaan yang terlahir dari atlet-atlet yang akan berlaga di PON XX ini, Capailah prestasi setinggi-tingginya,” harap Gubernur Khofifah.
Berdasarkan jadwal pertandingan yang telah ditetapkan, rencananya Kontingen PON Jatim akan berangkat pada 17 September mendatang guna memulai pertandingan pada tanggal 22 September 2021. Pada PON XX Papua kali ini akan mempertandingkan 37 Cabang Olahraga, 56 Disiplin Olahraga, dan 679 nomor pertandingan atau perlombaan. (Ipong)