POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Pamekasan Muharram, menyebut bakal ada lokasi pengeboran migas di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu pada tahun 2022 mendatang.
Rencana itu terkuak usai pertemuan dengan perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja (WK) Sampang, Medco Energy Sampang Pty Ltd pada 12 April lalu.
Pemkab Pamekasan bersama perwakilan Medco Energy Sampang sudah membahas analisis dampak lingkungan tentang pengembangan Lapangan Paus Biru oleh perusahaan itu. Dijelaskan, Lapangan Paus Biru ini merupakan Pengembangan Lapangan (Plan of Development – POD) di Wilayah Kerja (WK) Sampang, Jawa Timur oleh KKS-WK Sampang, atas investasi pengeboran dan produksi migas sebesar Us 80 juta dolar.
“Itu pertemuan awal kami karena Medco Energy Sampang meminta saran dan pendapat terkait sosialisasi pada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Muharram, Investasi tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan kegiatan pemboran 1 (satu) sumur pengembangan, membangun wellhead platform (WHP), membangun subsea pipeline, dan memodifikasi fasilitas eksisting WHP Oyong dan offshore production facilities (OPF) Grati. Ia menegaskan jika Pemkab mendukung penuh rencana itu selama menguntungkan Pemerintah dan rakyat di sekitar lokasi pengeboran migas.
“Masyarakat di sekitar lokasi, juga merasakan asas manfaat dari pengeboran ini, terutama para nelayan yang selama ini biasa mencari penghidupan mereka dengan menangkap ikan di luat. Lokasi pengeboran ini kan di pantai,” katanya.
Humas Medco Energy Sampang Arif Rinaldi mengatakan, pembangunan Lapangan Gas Paus Biru akan meliputi pengeboran dan operasional dua sumur yang akan dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
“Kami yakin, potensi gas yang ada di Pamekasan ini, akan meningkatkan pendapatan negara, baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan program ini juga sangat kami harapkan,” kata Rinaldi.
Selain melakukan pengeboran, Medco Energy Sampang bakal memasang pipa bawah laut dari WHP di Lapangan Paus Biru ke eksisting WHP di Lapangan Oyong. Lalu, dialirkan menuju ke OPF Grati eksisting untuk dipisahkan fasa cair dan gas.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan Lapangan Paus Biru dapat memulai kegiatan produksi pada 2022 dengan volume gas sekitar 31 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Berdasarkan analisis keteknikan produksi tersebut dapat dipertahankan hingga batas akhir kontrak kerja sama yaitu pada tahun 2027, dan sesuai rencana, gas yang diproduksi akan digunakan untuk sumber energi pembangkit Grati.
Anggota DPRD Pamekasan dari Fraksi Demokrat, Ismail membenarkan perihal rencana pengeboran migas di Desa Tanjung. Ia meyakini keberadaan titik migas menjadi pendorong kemajuan ekonomi sekaligus potensi Sumber Daya Alam di Pamekasan.
“Benar, dan ini bukti kalau kita kaya sumber daya alam,” ujarnya.
Pria yang juga sebagai Ketua Komisi III DPRD Pamekasan ini menilai potensi tersebut sebagai bukti jika rencana Provinsi Madura bukanlah wacana abal abal. Pasalnya saat ini Madura sudah siap maju berkat adanya titik migas. (Hasibuddin)