POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku takjub dengan produk Wirausaha Baru (WUB) Pamekasan dalam ajang Pameran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIX Tingkat Jawa Timur 2021 di Pamekasan. Salah satu produk yang menarik minat Khofifah, yaitu sepatu batik.
Khofifah menilai produk sepatu batik hasil binaan WUB Pamekasan merupakan varian baru, lantaran ada unsur lokal berupa batik yang dikemas dalam bentuk sepatu. Menurutnya, selama ini jika berbicara batik, pemikiran orang-orang akan tertuju pada kain atau pakaian batik. Saat ini, produk sepatu batik yang belakangan ini trand di Pamekasan sangat inovatif dengan kualitas yang bagus pula.
“Ketika kami pakai, ternyata enak di kaki. Bahkan juga pakai keliling (arena pameran MTQ), artinya sudah try (mencoba) sendiri gitu,” ungkapnya.
Khofifah memuji kreatifitas para pelaku usaha di Pamekasan. Ia bahkan berjanji bakal membatu memasarkan produk tersebut hingga ke mancanegara. Dari itu pihaknya berharap penjualan produk sepatu batik terus meningkat melalui berbagai kekuatan pemasaran perajin ataupun masyarakat umum. Termasuk juga dari aspek penjualan, baik secara online maupun offline.
“Hemat kami, pada posisi seperti ini kami rasa sesuatu banget, ada inovasi, kreativitas dan bahkan pengerjaannya juga sangat rapi. Sehingga produk ini sangat patut diapresiasi,” sambung orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta semua pihak ikut serta mempromosikan sepatu batik maupun jenis produk lainnya, orientasinya untuk meningkatkan sektor perekonomian masyarakat. Terlebih saat ini bersamaan dengan momentum MTQ Jatim 2021.
“Dari itu kami minta tolong kepada masyarakat untuk membangkitkan seluruh spirit ekonomi bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Pamekasan. Apalagi saat ini bersamaan dengan ajang MTQ,” pungkasnya.
Untuk diketahui, WUB yang juga biasa disebut program Saputangan Biru merupakan salah satu program prioritas Pemkab Pamekasan, dibawah kepemimpinan Bupati Badrut Tamam yang berorientasi pada peningkatan sektor ekonomi masyarakat. Melalui program tersebut, Pemkab Pamekasan memfasilutasi berbagai jenis pelatihan gratis kepada masyarakat. Termasuk juga memberikan bantuan alat, pemberian pinjaman modal dengan bunga nol persen, serta fasilitasi pemasaran baik online maupun offline.
Sementara hasil dari program yang memiliki nama lain Saputangan Biru, tidak hanya terfokus pada produk sepatu batik. Tetapi juga produk lain yang sebelumnya tidak ada di Pamekasan, seperti tas, sarung, songkok, sandal, sepatu, dan beberapa produk lainnya. (Hasibuddin)