POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Irham Maulana, bocah penderita kangker pembuluh darah yang tinggal di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan kini mulai tegar.
Pasca pemberitaan media massa, sejumlah relawan serta donatur mulai mendatangi rumahnya untuk memberikan dukungan moril serta bantuan materi.
Sejumlah donatur dan relawan yang tergabung dalam Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban), Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Pamekasan, dan Rumah Demokrasi Klepean Center (RDKC) mendatangi kediaman penderita kanker pembuluh darah itu.
Ketua AMK, Ali Masykur mengatakan, pihaknya menyerahkan bantuan dalam bentuk uang tunai senilai Rp 22.400.000 untuk meringankan beban keluarga Irham. Pasalnya, sejak lahir, bocah itu divonis menderita kanker pembuluh darah yang berimbas pada kondisi kesehatannya.
“Nantinya, adik Irham diupayakan menjalani operasi dengan menggunakan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Pria yang juga mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengatakan pihaknya mendengar kabar tentang Irham dari beberapa pemberitaan di media massa. AMK langsung berinisiatif untuk membantu dan memberikan bantuan kepada keluarga Irham.
“Kami berharap, ada organisasi kepemudaan lainnya yang juga peduli terhadap nasib Irham dan keluarganya, serta kepada para penderita kanker lainnya,” kata pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Pamekasan dari Fraksi PPP.
Menurutnya, Irham merupakan bagian dari pemuda penerus perjuangan yang memiliki masa depan panjang. Untuk itu Ia mengajak para stake holder untuk saling bahu-membahu dan membantu Irham.
“Kita harus saling peduli dan tidak berpangku tangan atas nasib para pemuda seperti Irham,” imbuhnya.
Hasidah, Ibu Irham, mengungkapkan rasa terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Peradaban, AMK, RDKC dan relawan lainnya. Ia bercerita, jika putra keduanya ini menderita penyakit kanker pembuluh darah sejak lahir. Selama ini, hingga Irham berumur 18 tahun, sudah dua kali dilakukan operasi. Dan bahkan, Irham sempat akan menjalani kemoterapi.
“Operasi pertama saat Irham berumur 9 tahun, kemudian pada 2018 lalu. Namun tidak diperasi keseluruhan,” katanya.
“Uang ini akan kami gunakan untuk biaya operasi Irham ke Surabaya,” sambung Hasidah. (Hasibuddin)