POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisaris se Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Madura, Jawa Timur geruduk kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) setempat.
Aksi tersebut merupakan gerakan monumental peringatan Hari Tani Nasional, dimana di Kabupaten Bangkalan sendiri masih terdapat ketimpangan kesejahteraan petani.
“Di bangkalan sendiri kelangkaan pupuk masih sering terjadi, pupuk dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh distributor. Selain itu sosialisasi kartu tani yang tidak menyeluruh dan optimal, sehingga petani tidak mengerti fungsi dan kegunaannya,” ungkap Korlap Aksi, Moh. Rizal, dalam orasinya, Senin (27/9/2021).
Oleh karena itu, massa aksi gerakan menumental menuntut agar pemerintah menyelesaikan permasalahan pertanian dari hulu ke hilir, dan memastikan kebijakan pertanian merata dan transparansi kebijakan yang jelas serta pro pada petani.
“Pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan petani dan menjalankan UU nomor 19 tahun 2013, konflik agraria harus diselesaikan dan mengawasi secara ketat penyaluran pupuk bersubsidi,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu Kepala Dispertahorbun Bangkalan, Puguh Santoso mengatakan bahwa harga pupuk sudah diatur sesuai standar HET yang ditetapkan.
“Harga pupuk itu ada harga standartnya, kalau Urea itu 112.500 ribu. Kalau ada di luar itu kami punya petugas lapangan, petugas lapangan saya harap bisa mengetahui ini,” tandasnya. (Fathur)