POJOKSURAMADU.COM, Semarang — Dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas budidaya jamur sekaligus mengatasi gangguan hama krepes, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-10 Kelompok 2 Universitas Diponegoro dibawah bimbingan Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si pada hari Kamis 17 Juli 2025 mengembangkan Rancang Bangun Sistem Pengkabutan Otomatis Berbasis Timer Digital dan Sensor Suhu-Kelembaban untuk Kelompok Tani Jamur Dipo Wijaya, Dusun Kebonkliwon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Inovasi teknologi tepat guna ini bertujuan menciptakan sistem pengabutan yang aktif secara otomatis saat suhu lingkungan meningkat dan kelembaban menurun, dua faktor utama yang memicu pertumbuhan hama krepes serta mengganggu kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur. Sistem ini juga dilengkapi dengan timer digital yang memungkinkan pengaturan waktu kabut secara berkala untuk menjaga kestabilan iklim mikro dalam kumbung (rumah jamur).
Prototype alat pengkabutan yang dirancang akan berjalan otomatis tanpa perlu diawasi secara manual, karena alat akan menyala saat suhu melebihi ambang batas dan kelembaban udara turun drastis melalui pengaturan waktu dari analisis data time series dan monitoring suhu dan kelembaban dengan sensor DHT11 serta Soil Moisture. Pembuatan sistem prototype telah diuji langsung di lokasi budidaya kelompok tani jamur dimana desain prototype dari alat pengembunan tersebut mempertimbangkan kemudahan perakitan, ketersediaan bahan lokal, dan efisiensi daya listrik.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari Bapak Triyono selaku petani Jamur. Para petani jamur berharap, teknologi ini bisa menjadi langkah awal menuju budidaya jamur yang lebih modern dan tangguh terhadap perubahan iklim maupun gangguan hama.
Melalui pendekatan berbasis kebutuhan lokal dan dukungan ilmu pengetahuan, program KKN UNDIP ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pengembangan teknologi pertanian yang aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat desa.