POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Tim Peneliti UTM Latih Warga Budidaya Teripang dan Pengelohan Jadi Makanan

POJOKSURAMADU.COM, Bangkalan -Tim Peneliti Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berikan Pelatihan budidaya teripang dan pengolahan hingga menjadi produk makanan, kini digelar di Desa Jung Anyar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Kamis (5/3/2020).

Produk unggulan Bangkalan tersebut biasa disebut kerupuk ‘Rung -Terung’ atau lebih dikenal kerupuk teripang. Uniknya produk ini sulit ditemukan di daerah lain.

Ketua Tim Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Purwandari dan Achmad Fachruddin Syah melakukan pengabdian kepada masyarakat industri kerupuk ‘rung-terung’ UD Sari Laut yang ada di desa setempat.

“Pembinaan yang dilakukan tim dari UTM ini merupakan salah satu program Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, tahun pelaksanaan 2020,” kata Purwandari di lokasi kegiatan.

Warga bersama tim peneliti UTM sedang memperlihatkan produk kerupuk rung terung dari bahan baku teripang yang sudah diolah menjadi makanan (Foto:Pojoksuramadu.com)

Ia menerangkan, tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat merupakan langkah untuk meningkatkan penjualan kerupuk ‘rung-terung’ dengan menambahkan informasi manfaat kesehatan.

“Harapan kami produksi ini semakin berkembang dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” harapnya

Sementara tahap pelaksanaannya di mulai dengan ‘Focus Group Discussion’ dengan para pihak yakni kelompok pengolah, aparat desa, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindustrian Ketenagakerjaan dan Dinas Perdagangan.

“Selain itu dilaksanakan beberapa pelatihan, yaitu sanitasi produk yang berkaitan dan pelabelan dan kontaminasi logam berat, pelatihan manfaat kesehatan teripang, pelatihan teknologi budidaya teripang, habitat teripang dan praktek teknik pembesaran teripang,” jelasnya.

Perempuan yang juga berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Pertanian UTM itu menambahkan, saat dilakukan analisis, kerupuk rung-terung menunjukkan tidak ada logam berat dan aman dikonsumsi serta memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh.

“Selanjutnya pelatihan pembesaran teripang akan dilaksanakan pada bulan April, jadi saat ini masih fokus pada online marketingnya,” pungkasnya. (zai/ans/ah)

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer