POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Tim PKM UTM Selenggarakan Pelatihan Keterampilan Mesin Pemipil Jagung Bertenaga Surya di Desa Blumbungan Pamekasan

Dosen dan Mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) tahun 2024 mengadakan pelatihan keterampilan mengoperasikan mesin pemipil jagung. Kegiatan ini ditujukan kepada Kelompok Tani Mekar Sari yang bertempat di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja para petani dalam proses pengolahan jagung. Kegiatan ini menghadirkan Fatkhurrozi dan Dzaki Ega, mahasiswa yang menjadi pemateri dalam pelatihan ini.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa Blumbungan ini dihadiri oleh 25 anggota Kelompok Tani Mekar Sari. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa dan dosen KKNT UTM 2024 untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di Pamekasan, khususnya dalam hal teknologi pengolahan hasil panen jagung. Mengingat Desa Blumbungan merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam produksi jagung, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani setempat.

Bapak Deni Tri Laksono,S.Pd.,M.T., dosen pembimbing kegiatan KKNT UTM 2024, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat. “Kami ingin membawa manfaat nyata bagi masyarakat desa, khususnya para petani. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para petani bisa lebih mengenal dan menguasai teknologi mesin pemipil jagung sehingga pekerjaan mereka bisa lebih efisien,” ujarnya dalam sambutan pembukaan kegiatan.

Pada sesi utama pelatihan, Fatkhurrozi dan Dzaki Ega, dua mahasiswa UTM yang menjadi pemateri, memaparkan tentang cara kerja dan keunggulan mesin pemipil jagung. Fatkhurrozi menjelaskan bahwa mesin pemipil jagung merupakan alat yang dirancang untuk membantu proses pemisahan biji jagung dari tongkolnya secara lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan cara manual. “Dengan menggunakan mesin ini, petani bisa menghemat waktu dan tenaga dalam proses pemipilan jagung. Selain itu, hasil biji jagung yang diperoleh pun lebih bersih dan rapi,” kata Fatkhurrozi dalam presentasinya.

Dzaki Ega menambahkan, mesin pemipil jagung ini juga dapat membantu mengurangi kerugian hasil panen akibat rusaknya biji jagung saat dipipil secara manual. “Dengan menggunakan mesin ini, tingkat kerusakan biji jagung dapat diminimalkan sehingga petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal,” jelas Dzaki Ega.

Kedua pemateri juga memberikan penjelasan teknis tentang cara perawatan mesin pemipil jagung agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menjelaskan pentingnya membersihkan mesin setelah digunakan serta mengganti komponen yang sudah aus agar mesin tetap berfungsi dengan baik.

Setelah sesi presentasi, peserta pelatihan diajak untuk melakukan praktik langsung dalam mengoperasikan mesin pemipil jagung. Para anggota Kelompok Tani Mekar Sari terlihat antusias mencoba mesin yang disediakan oleh tim KKNT UTM. Dengan bimbingan langsung dari Fatkhurrozi dan Dzaki Ega, para petani dilatih untuk menghidupkan mesin, memasukkan jagung ke dalam mesin, serta mengatur kecepatan agar hasil pipilan sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu anggota Kelompok Tani Mekar Sari, Pak Abdurrazak, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan rekan-rekan petani lainnya. “Biasanya kami memipil jagung dengan tangan, dan itu memakan waktu lama serta melelahkan. Dengan mesin ini, pekerjaan jadi lebih cepat selesai. Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan dosen UTM yang sudah memberikan pelatihan ini,” ungkap Pak Abdurrazak dengan penuh rasa syukur.

Para peserta juga diajak untuk melihat perbedaan antara hasil pemipilan secara manual dan menggunakan mesin. Hasilnya, biji jagung yang dipipil menggunakan mesin memiliki kualitas yang lebih baik dan waktu pengerjaannya pun jauh lebih singkat. Melalui sesi praktik ini, para petani diharapkan bisa lebih percaya diri dalam menggunakan mesin pemipil jagung tersebut.

PKM UTM

Program pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Trunojoyo Madura dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKNT ini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan yang didapat di kampus dengan kebutuhan nyata di masyarakat, khususnya di bidang pertanian.

Dalam kesempatan ini, Bapak Deni Tri Laksono,S.Pd.,M.T menyampaikan apresiasi kepada Kelompok Tani Mekar Sari yang telah bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi antusiasme para petani yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini. Semoga ilmu yang diberikan oleh mahasiswa bisa bermanfaat dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari,” ujar Bapak Deni.

Selain pelatihan mesin pemipil jagung, Bapak Deni Tri Laksono,S.Pd.,M.T juga mengungkapkan bahwa ke depan tim KKNT UTM akan terus melakukan kegiatan-kegiatan serupa yang berfokus pada teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Blumbungan. “Kami berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk kerjasama jangka panjang antara UTM dan kelompok tani di sini,” tambahnya.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara para petani dengan pemateri. Dalam sesi ini, beberapa petani menyampaikan pertanyaan seputar perawatan mesin dan tips untuk menjaga kualitas hasil pipilan jagung. Fatkhurrozi dan Dzaki Ega dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan solusi yang praktis.

Dengan adanya pelatihan keterampilan mengoperasikan mesin pemipil jagung ini, diharapkan para petani Desa Blumbungan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen mereka dan lebih siap dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian. Para petani pun diharapkan dapat mengembangkan potensi jagung di desa ini secara lebih optimal, sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat.

“Harapan kami adalah agar pelatihan ini dapat membawa perubahan positif bagi para petani di sini, baik dari segi produktivitas maupun kesejahteraan mereka. Kami percaya bahwa teknologi tepat guna seperti mesin pemipil jagung ini dapat menjadi solusi untuk memajukan pertanian di Desa Blumbungan,” tutup Bapak Deni Tri Laksono,S.Pd.,M.T, mewakili tim KKNT UTM 2024.

Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam membantu masyarakat mengatasi permasalahan di sektor pertanian. Dengan adanya sinergi antara dunia akademik dan masyarakat, diharapkan kesejahteraan petani di Kabupaten Pamekasan, khususnya di Desa Blumbungan, dapat terus meningkat di masa depan.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer