POJOKSURAMADU.COM.,SURABAYA – Festival Sinema Australia Indonesia kembali menghadirkan film – film terbaik dari Australia dan Indonesia di bulan ini, bagi penonton di Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, dan untuk pertama kalinya tayang di Yogyakarta.
Memasuki tahun kelima, festival ini akan menghadirkan film – film terbaik di Surabaya pada hari ini Sabtu 15 Februari 2020 di CGV Marvell City, Jalan Ngagel No.123, Wonokromo, Surabaya.
Tak hanya itu, untuk menunjukan kedekatan antara Australia dan Indonesia di bidang film, FSAI menampilkan karya dari alumni Australia. Para fans bulutangkis akan melihat kembali film “Susi Susanti-Love All”.
“Karya eksekutif produser Daniel Mananta yang merupakan alumni Australia. Drama keluarga Indigenous Australia “Emu Runner” juga akan ditampilkan di festival ini,” ujar Chris Barnes, Konsul-Jenderal Australia di Surabaya. Sabtu (15/2/2020) malam.
Dikatakan Chris, film merupakan jendela untuk melihat budaya lain dan film – film pilihan Australia dan Indonesia karya alumni Australia memberi pemahaman tentang kreativitas serta keragaman dari kedua negara ini.
Dengan menghadirkan berbagai film pilihan kepada penonton di Indonesia, FSAI juga membuka peluang bagi mahasiswa jurusan film dan sineas muda untuk belajar dari sineas Australia.
“FSAI buka peluang bagi mahasiswa jurusan film untuk belajar dari sineas Australia. Dosen Senior Simon Wilmot, dari Deakin University akan mengadakan master class,” jelas Chris Barnes.
Tentang memulai karir di industri film kepada para sineas muda di Surabaya. Dikatakan Chris, Australia terkenal dengan keahlian dalam membuat film serta pengajaran tentang film. FSAI merupakan platform yang ideal untuk membagikan pengetahuan dan ketrampilan. (Hol)