POJOK SURAMADU.COM, Bangkalan – Dampak penutupan TPA di Desa Buluh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur kian hari mulai dirasakan warga Kecamatan Kota. Tidak adanya solusi jangka pendek membuat sebagian warga resah.
Kondisi ini bisa dilihat dengan banyaknya tempat pembuangan sementara (TPS) yang tak muat menampung sampah hingga menggunung sehingga warga disekitarnya berbuat nekat dengan memblokade jalan menuju TPS.
Kenekatan ini dilakukan oleh warga Jl. Nusa indah gang. V kampung Tengket Kelurahan Mlajah Kabupaten Bangkalan. Mereka mengaku sudah tidak tahan dengan bau busuk yang menyengat dari sampah yang menumpuk tersebut.
Mohammad Amin warga setempat menuturkan, rumahnya berdekatan dengan TPS, ia bersama warga kampung Tengket memblokir jalan dengan kayu agar tidak ada orang yang membuang sampah lagi.
“Jalan ditutup jam 23.00, sengaja kita tutup malam hari, karena biasanya buangnya tengah malam, apalagi yang membuang sampah disini dari mana-mana bukan hanya orang kampung sini,” tuturnya
Pri paroh baya itu mengaku, banyak orang buang sampah sembarangan ke TPS tersebut. “Sekarang ditumpuk sangat banyak sudah seminggu tidak diangkut, jadi menumpuk banyak dan baunya busuk sekali,” keluhnya.
Menurut pria berusia 55 tahun itu, Bangkalan yang memiliki julukan Kota Dzikir dan Sholawat kini bisa dibilang menjadi Kota sampah.”Heran, kenapa pemerintah kok tidak bisa mengatasi, inikan berhubungan langsung dengan masyarakat, kok tidak bisa bertanggung jawab, kami sudah bayar iuran sampah,” ucap dia memprotes
Ia menambahkan, bersama masyarakat setempat pihaknya akan mengirimkan surat pengajuan pemindahan TPS kepada pihak berwajib. “Senin kami akan ajukan ke DLH, supaya TPS dipindah jauh dari pemukiman warga,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan Hadari mengatakan, pihaknya sangat menghargai dan menghormati keputusan masyarakat setempat. “Keadaannya sekarang seperti ini, tapi tetap akan kami usahakan untuk mencari solusi,” janjinya.
Menurut Hadari, dengan kejadian diharapkan dapat menyadarkan masyarakat, dan menjadi bahan pembelajaran akan pentingnya mencintai lingkungan sehingga tidak sembarangan membuang sampah.
“Kan sudah ada surat edaran Bupati, sampah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, untuk sementara ini diharapkan sampah itu agar dikelola sendiri dengan baik,” pungkas mantan kepala Inspektorat itu. (zai/ah)