POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Dirut PT Garam Ahmad Ardianto terus berkomitmen untuk membenahi sektor industri garam lokal.
Sejak dilantik pada 18 Agustus 2020 lalu, pria yang akrab disapa Didik ini menargetkan agar garam yang dihasilkan oleh PT Garam Persero bisa lebih berkualitas. Ia menyebut jika kualitas garam lebih penting ketimbang hanya memikirkan kuantitas saja. Garam berkualitas tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
“Kita konsen pada kualitas industri garam kita, karena jika kualitas garam sudah membaik, baru kita berpikir bagaimana meningkatkan kuantitas,” terangnya, Senin, (06/09).
Selain itu, pihaknya juga menargetkan penambahan jalur pemasaran yang selama masih berada di angka 4 persen. Terkait hal itu pihaknya sudah menggandeng kampus ternama di Surabaya untuk menentukan harga pasaran perihal garam.
Meski demikian Ia juga mengajak agar petani garam lokal bisa memiliki nilai jual yang tinggi perihal garam, sehingga nantinya tidak ada ketimpangan antara harga garam yang dipatok oleh PT Garam dengan harga beli dari petambak garam lokal.
“Kami ingin agar PT Garam ini bisa tumbuh bersama rakyat,” terang Didik.
Didik menegaskan, pada akhir Juli 2021 lalu, produksi garam bahan baku dari PT Garam sudah mencapai 5.900 ton dengan kualitas garam berkristal besar kategori premium. Pada musim produksi tahun ini PT Garam memiliki banyak tantangan, selain pengaruh harga garam yang turun drastis, kondisi pandemi karena Covid-19 juga mempengaruhi produksi. Meskipun banyak tantangan, tidak menyurutkan semangat PT Garam untuk menyusun strategi ke depan. Selain penguatan manajemen pada on farm, difensiasi produk terus dilakukan pengembangan untuk hilirisasi.
“Kami masih semangat dan terus berupaya agar target produksi tahun ini tercapai dan semoga pemerintah dapat mendukung penuh langkah terbaik bagi garam nasional,” imbuhnya.
Anggota DPRD Pamekasan, Samsuri mendukung langkah Dirut PT Garam. Ia meminta PT Garam bisa mensterilkan harga garam. Selain itu Ia juga berharap agar penyerapan garam rakyat segera dilakukan.
“Kami ingin meminta agar penyerapan garam rakyat segera dilakukan. Setiap pengiriman garam ke pabrikan lokal juga harus diketahui oleh jajaran pimpinan PT Garam agar bisa mengetahui situasi di lapangan,” tegasnya.
Selain itu, Ia meminta agar Direktur produksi PT Garam melakukan evaluasi pada pengiriman hasil produksi 2021 yang dikirim ke beberapa pabrikan.
“Langkah untuk menggunakan sisa dana PMN itu untuk tetap menyerap garam rakyat ini juga harus segera dilakukan,” tukas Samsuri. (Hasibuddin)