POJOKSURAMADU.COM, Sampang – Setelah melayangkan protes kepada Petronas Carigali North Madura II ltd yang melakukan pengeboran di pesisir Pantai Banyuates, Kabupaten Sampang nelayan yang didampingi LSM FKRT menggelar pertemuan dengan Petronas dan SKK Migas.
Pertemuan yang digelar di Aula Pemkab Sampang itu menghasilkan dua kesepakatan. Salah satunya Petronas Carigali akan segera melakukan sosialisasi teknis di tingkat Kecamatan Banyuates terkait dengan pengeboran hidayah 1.
“Yang kedua, Petronas agar melakukan diskusi terkait kompetensi terdampak dan CSR tahun 2021,” kata Juru bicara FKRT Arif Barata, Rabu (4/11/2020).
Menurutnya, FKRT akan terus mengawal para Nelayan Banyuates yang terdampak atas pengeboran Petronas Carigali. “Kemarin menghasilkan kesepakatan seperti itu dan kita akan kawal terus,” tegasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang Yuliadi Setiawan meminta Petronas Carigali dan SKK Migas harus memperhatikan masyarakat nelayan di sekitar pengeboran. “Ini harus di perhatikan dan dibicarakan bersama di kecamatan banyuates,” katanya.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Jabanusa Nur Wahidi menyampaikan, pihaknya akan mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang dalam hal ini adalah Petronas Carigali merealisasikan tuntutan para nelayan.
“Kita akan penuhi mas terkait tuntutan masyarakat nelayan, permintaannya itu pemecah ombak itu, itu akan direalisasikan itu mas, mungkin nanti di 2021,” ungkapnya.
Sekadar informasi, masyarakat nelayan Banyuates mendesak Petronas menghentikan segala aktifitas di pesisir Pantai Banyuates lantaran tidak memperhatikan warga yang terdampak.
Sebab, CSR yang dikeluarkan Petronas dinilai tidak tepat sasaran karena CSR yang diberikan berupa program penggemukan sapi. (*)