POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Bupati Pamekasan menegaskan pihaknya akan terus memberikan fasilitas serta edukasi kepada para wirausahawan dan pelaku yang sudah mengikuti program WUB milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Salah satu bentuk kepedulian Pemkab Pamekasan adalah dengan menggandeng para BUMN di Pamekasan agar menyalurkan corporate social responsibility (CSR) untuk mendukung program prioritas Pemkab Pemkab Pamekasan. Dalam sehari, Pemkab menerima CSR dari tiga perusahaan bersamaan dengan momentum hari UMKM nasional di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis (12/8/2021).
Tiga perusahaan itu, masing-masing Bank Jatim, PT. Pegadaian dan PT. Garam yang diserahkan secara bergantian. CSR dari PT. Pegadaian berupa 10 unit mesin jahit.
Sementara CSR dari PT. Garam berbentuk 5 unit etalase usaha, dan CSR dari Bank Jatim Bank Jatim berupa 20 unit penggoreng tanpa minyak, 10 unit penggoreng roti, 10 unit mesin oven pengering makanan, 10 unit meja adonan roti, 25 unit spiner pengering minyak, 20 unit mesin segel plastik bend sealer, 7 unit alat pengembang makanan atau roti, 20 sanggrai mesin kopi, dan 10 unit mesin stone hammer mill penggiling kopi.
“Terimakasih semuanya bantuan ini akan sangat berarti bagi para UMKM apalagi ini masih pandemi Covid-19,” terang Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menerima CSR.
Mas Tamam menyebutkan, ada empat syarat untuk menjadi wirausaha yang handal, mempunyai keinginan kuat untuk maju, mendapat fasilitasi dari pemerintah, menjalin kemitraan strategis dari beberapa pihak, terakhir adalah berdoa. diambil
Baginya, program WUB merupakan ikhtiar daei pemerintah untuk mendongkrak sektor ekonomi kreatif di ranah lokal Pamekasan. Dari program itu kelak diharapkan para UMKM binaan Pemkab bisa mandiri dan menelurkan produk lokal yang dipasarkan hingga mancanegara.
“Fasilitas lain yang kami berikan, adalah pinjaman modal, bantuan alat, hingga marketing produk,” ujarnya.
Ditegaskan, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Pamekasan melalui program WUB tersebut, beberapa peserta diantaranya telah mampu memproduksi sarung, songkok, sandal, kripik dan beberapa produk lain sesuai dengan pelatihan yang diambil.
“Tugas pemerintah ini mendorong atmosfer edukasinya,” pungkasnya. (adv/Hasibuddin)