POJOK SURAMADU

#Inspirasi For You

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

Wisata

Bisnis

Pendidikan

Keislaman

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Bupati Pamekasan Launching QRIS, Wujudkan Pamekasan Jadi Smart City

POJOKSURAMADU.COM, Pamekasan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Achmad Johansyah optimis kabupaten Pamekasan mampu mencapai keinginannya untuk menjadi smart city.

Hal tersebut disampaikan Difi dalam kegiatan launching Quick Respon Indonesia Standart (QRIS), yang Berlangsung di Pasar 17 agustus, Pamekasan, Kamis (12/3/2020).

Menurutnya, pencapaian untuk transaksi elektronik di Pamekasan sudah berjalan cukup bagus mencakup 84 % dari total 14 item yang menjadi target untuk dilakukan transaksi non tunai. Kemudian secara belanja pendapatan dan retribusi pun sudah dilakukan secara non tunai.

“Selain juga ada beberapa kegiatan yang sudah menggunakan transaksi non tunai, pertama adalah SP2D on line sudah dilaksanakan, kemudian gaji atau perol sudah dilaksanakan, juga transaksi pengeluaran juga sudah transaksi non tunai, kemudian juga perol untuk BUMD juga sudah non tunai,” jelasnya.

Dan hal tersebut, menurut Difi, bisa membuat kabupaten berjuluk gerbangsalam tersebut bisa mewujudkan keinginan menjadi smart city. “Ini menjadi hal yang positif terkait keinginan untuk mewujudkan Smart city,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Imam Subarkah menambahkan, salah satu cara dalam mendorong terwujudnya smart city di Pamekasan adalah melalui sistem pembayaran, terutama dengan menggunakan digital.

“Apa itu alat pembayaran digital, yaitu uang elektronik yg disimpan di Hp kita yang server based, atau rekening yang bisa kita akses dengan menggunakan smart phone,” jelas Imam.

Sementara itu, Bupati Pamekasan, mengaku bahwa Pemkab Pamekasan sudah melakukan pembayaran non tunai dalam berbagai hal, termasuk diantaranya dalam memberikan gaji dan hal lainnya.

“Ini semua dilakukan Pemkab Pamekasan dalam rangka akuntabilitas serta melakukan keterbukaan alur pembayaran yang tepat, cepat, mudah dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Baddrut Tamam.

Selain itu, ia juga menyampaikan terimakasihnya Kepada BI, telah mempercayakan Kabupaten Pamekasan jadi tempat launching implementasi QRIS di Pasar 17 Agustus. Dijelaskannya, Pasar 17 Agustus, merupakan pasar batik terbesar di Asia Tenggara.

“Akhir tahun kemarin dilaunching oleh kementerian menjadi pasar batik dan semua hasil pasar di sini semua produk batik tulis. Ada sekitar 6.000 lebih masyarakat di Pamekasan yang menggantungkan hidupnya kepada batik ini,” jelasnya. (Adv).

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postingan Populer