POJOKSURAMADU.COM. – Turunnya harga minyak dunia diakibatkan merebahnya Virus Corona yang mematikan tersebut. Hal itu dikarenakan merebahnya Virus Corona mengakibatkan terjadinya perlambatan ekonomi secara global. Dimana hal itu berakibat pada menekannya permintaan energi.
Hingga kini, dilansir dari cnnindonesia.com, angka WHO terbaru menunjukkan lebih dari 82 ribu orang telah terinfeksi di seluruh dunia, serta lebih dari 2.700 kematian di China dan 57 kematian di 46 negara lainnya.
“OPEC+ harus menurunkan produksi lebih dalam karena harga minyak tetap jatuh bebas,” papar analis pasar senior di OANDA di New York Edward Moya.
Dari sebuah sumber menuturkan, bahwa Arab Saudi yang merupakan produsen terbesar di OPEC, dan beberapa anggota lainnya sedang mempertimbangkan pengurangan produksi sebanyak 1 juta barel per hari (bph) pada kuartal kedua 2020. Angka itu naik dari usulan awal yakni 600 ribu bph.
Badan Energi Internasional (IEA) juga mengatakan pekan lalu virus itu akan menyebabkan permintaan minyak turun 435.000 barel per hari (bph) tahun ke tahun di kuartal pertama, dalam apa yang akan menjadi penurunan kuartal pertama sejak krisis keuangan di 2009, (tempo.co).
Namun, para pedagang Cina yakin bahwa permintaan dapat pulih dalam beberapa bulan mendatang. Adapun produksi minyak dari Libya pun telah turun sejak 18 januari. Hal itu karena terjadi pemblokadean pelabuhan serta ladang minyak yang dilakukan kelompok Jendral Khalifa Haftar. (Wid)