kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Nyata, Khilafah Junnah Kaum Muslim Pasti Tegak

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Institut Literasi dan Peradaban

Setelah sekian lama menggila dalam serangan kepada Palestina dan mengabaikan puluhan resokusi, jutaan kecaman masyarakat dunia, Senin, 21 April 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak akan menerima pembentukan kekhalifahan mana pun di pantai Mediterania. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa respons Israel tidak akan terbatas pada Yaman, tetapi akan meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya (arrahmah.id, 23-4-2025).

Begini ucapan Netanyahu, “Saya telah berulang kali mengatakan bahwa kami akan mengubah wajah Timur Tengah, dan itulah yang sebenarnya sedang kami lakukan sekarang. Berkat keputusan dan keteguhan pemerintah saya, kami telah memutus poros kejahatan di Gaza, Lebanon, Suriah, dan di tempat lain. Kami mengenal musuh kami dengan baik, dan kami tidak akan menerima keberadaan kekhilafahan di sini atau di Lebanon. Kami berupaya untuk memastikan kelangsungan hidup Israel.”

Klaim Netanyahu menolak khilafah sejatinya menggambarkan ketakutan akan kekuatan umat islam yang mulai terbentuk kesadarannya dengan menyerukan jihad dan tegaknya khilafah sebagai solusi di tingkat global. 

Berisiknya kaum muslim terkait kezaliman Israel tak cukup membendung opini yang digelontorkan barat bahwa tindakan Israel dan AS, berikut dukungan negara-negara eropa sekutunya sudah benar. Sebab senyatanya, yang dimaksud perang bukanlah perang, yang mereka serang adalah penduduk sipil yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. 

Yang Israel luluhlantakkan bukan gedung militer, tapi barak-barak pengungsian, rumah sakit, barakallah wartawan dan lainnya. Bantuan kemanusiaan pun dipersulit. Masih saja tak membuka mata hati terdalam bahwa ini jelas genosida?

Sudah barang tentu, umat semakin  menyadari bahwa solusi yang ditawarkan Barat bukanlah solusi hakiki. Makin jelas pula bahwa dakwah menyerukan jihad dan Khilafah bukan hanya sekedar bicara  alias NATO – No Action Talking Only.  Sudah seharusnya umat menyambut seruan ini, nyatanya Khilafah bukan hanya rehistori atau sejarah yang dikenang kembali, ketakutan Netanyahu menunjukkan kepastian, junnah kaum muslim itu pasti tegak kembali. 

Khilafah Ajaran Islam, Kewajiban Bagi Kaum Muslim

Khilafah adalah ajaran Allah dan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah yang pasti akan terwujud.  Sudah pasti musuh Allah akan  menghalangi tegaknya khilafah dengan sekuat tenaga dan berbagai upaya.  Begitu juga penguasa muslim pengkhianat , yang tunduk bak boneka yang akan mendukung mereka karena kecintaan mereka pada kekuasaan dan dunia. 

Penguasa muslim yang begitu takut kehilangan pengaruh di hadapan bangsa Barat penjajah, sehingga tega menjerumuskan saudara seakidah dalam kesengsaraan yang berlarut-larut. Siapa saja yang mengaku Muslim wajib memberikan pembelaan atas penderitaan yang dirasakan saudara seiman, termasuk kaum Muslim Gaza. Rasulullah saw., telah berpesan, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas, begitu pentingnya melindungi sesama muslim hingga Rasul menafikan keimanan mereka yang membiarkan saudaranya tanpa perlindungan. Demikian pula Rasul hingga mengibaratkan sesama muslim adalah satu tubuh, sebagaimana sabdanya, “Perumpamaan kaum Mukmin itu (dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi) bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya)” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Jihad dan Khilafah Solusi Hakiki Palestina

Umat harus menguatkan keyakinannnya dan berjuang untuk menjemput nashrullah (pertolongan Allah).  Sebagaimana perintah Allah SWT.,” Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian” (TQS al-Baqarah 2: 191). Kezaliman harus diperangi, Qadhi Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahulLâh, dalam Kitab Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah Jilid 2, menyatakan bahwa jihad adalah fardu ’ain saat kaum muslim diserang oleh musuh. Dalam konteks Palestina, fardu ’ain ini bukan hanya berlaku untuk muslim di sana, tetapi juga berlaku untuk kaum muslim di sekitar wilayah Palestina saat agresi musuh tidak bisa dihadang oleh warga setempat.

Kelemahan para pemimpin muslim hari ini sejatinya karena kuatnya sistem Kapitalisme sekulerisme. Padahal jelas pula kerusakannya, sehingga  kebutuhan akan khilafah sudah makin nyata. Mengapa Khilafah? Hanya Khilafah yang mampu menyatukan seluruh kaum muslim di dunia, dan menggerakkan jihad di bawah komandonya. Khilafah Ajaran Islam, tak ada satu pun imam atau mazab fikih yang mengingkari keberadaannya sekaligus kewajibannya untuk ditegakkan. 

Namun, menyatukan kaum muslim haruslah dipimpin oleh sebuah jamaah dakwah idiologis, yang mengikuti metode Rasûlullâh, sebab gerakan ini tak sekadar perjuangan angkat senjata atau memerangi musuh, tapi sekaligus mewujudkan kesadaran bahwa Islam adalah jalan hidup, pandangan hidup. Artinya ,dengan penegakkan Khilafah, kaum muslim akan senantiasa terikat dengan syariat dan menjalankan konsekwensi kehidupan Islam secara kafah. Sebagaimana yang seharusnya, setelah sekian lama berada dibawah kendali Kapitalisme

Di sisi lain, para pengemban dakwah idiologis yang selama ini sudah berjuang,  harus semakin menguatkan dakwah kepada umat dan memanfaatkan situasi hari ini untuk membangun kesadaran umat.  Apa yang ditakutkan Netanyahu dan penjajah Barat sejak runtuhnya Khilafah terkahir di Turki Utsmani menjadi sinyal bagi umat muslim, inilah saatnya menderaskan langkah. Jika mereka yang notabene musuh Allah, yang jelas akan dimasukkan neraka Allah begitu yakin tegaknya kembali Khilafah, mengapa kita yang dijanjikan surga dan kebaikan akhirat lainnya ragu? Wallahualam bissawab.

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img