kerja Sama

Kirim Tulisan

Home

ic_fluent_news_28_regular Created with Sketch.

Berita

ic_fluent_phone_desktop_28_regular Created with Sketch.

Teknologi

Wisata

Pendidikan

Bisnis

Keislaman

ic_fluent_incognito_24_regular Created with Sketch.

Gaya Hidup

Sosial Media

Kasus Korupsi PERTAMINA Serta Peran Masing Masing Tersangka Memuluskan Oplosan Pertamax

POJOKSURAMADU.COM – Riva Siahaan, Sani Dinar Saifuddin, Yoki firnande, Agus Purwono,  Maya kusmaya,  serta Edward corne merupakan keenam pejabat tinggi Pertamina yang ditetapkan oleh kejagung sebagai tersangka akibat perbuatan mereka yang diduga mencurangi negara dan merugikan rakyat sebesar rp968,5 triliun dalam kurun waktu 2018 hingga 2023. 

Kasus korupsi yang merugikan masyarakat hingga ratusan triliun ini mulai terbongkar usai kejagung mengungkap dugaan pengoplosan pertalite menjadi Pertamax oleh PT orbit Terminal Merak di Cilegon Banten.

Berdasarkan temuan itu, pihak berwenang pun melakukan penyelidikan yang lebih mendalam, menelusuri remah-remah roti yang ada, bukti kuat pun mengarah pada sejumlah pimpinan Pertamina yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. 

Dalam mengupas setiap lapisan cerita demi mendapatkan fakta yang sebenarnya, kejagung pun akhirnya dapat mengetahui Peran spesifik masing-masing tersangka Pertamina dalam kasus yang sangat menjijikkan ini.  

Baca juga : Islam Menjawab! Dibalik Kesuksesan Suami Ada Peran Istri

Titik Awal Terbongkarnya Mega Korupsi PT. Pertamina

Titik Awal Terbongkarnya Mega Korupsi PT. Pertamina
Titik Awal Terbongkarnya Mega Korupsi PT. Pertamina

Titik awal dari kasus korupsi yang terjadi bermula saat Pertamina sebagai perusahaan negara harus memastikan pemenuhan minyak mentah dalam negeri dengan prioritas minyak mentah harus didapatkan dari kontraktor lokal. 

Namun,  Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin selaku direktur Fit stock and product optimization PT Kilang Pertamina internasional dan Agus Purwono selaku Vice president first management PT Kilang Pertamina internasional memiliki akal licik dan mulai merencanakan kejahatan.

Dalam kronologi yang ada, Rifa, Sani dan Agus merekayasa aturan dalam rapat optimalisasi Hilir sehingga dari hasil rapat yang ada Pertamina harus melakukan pengkondisian dan menurunkan produksi kilang minyak agar minyak mentah dalam negeri tidak terserap seutuhnya. 

Tahap kedua para pejabat serakah ini juga menolak minyak mentah yang ditawarkan kontraktor kontrak kerja sama dengan alasan-alasan palsu sehingga minyak dalam negeri harus diekspor ke luar. 

Alhasil, Keinginan mereka pun terwujud, pemenuhan minyak dalam negeri belum mencukupi sehingga satu-satunya cara agar kebutuhan minyak rakyat terpenuhi adalah dengan melakukan impor. 

Dalam melakukan proses impor, ketiga tersangka Dari Pertamina ini bekerja sama dengan para tersangka broker Minyak dari pihak swasta dengan begitu harga impor yang sangat tinggi membuat harga indeks pasar BBM juga ikut naik.

Sehingga subsidi BBM untuk masyarakat yang disusun di APBN juga ikut terpengaruh, akibat perbuatan ini para tersangka bertanggung jawab atas kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat Indonesia .

Tidak berhenti sampai di situ, dalam tindak kejahatan ini Maya kusmaya selaku Direktur Pemasaran pusat dan niaga pt Pertamina patraniaga beserta edward selaku Vice President trading Operation Pertamina patra niaga ikut dilibatkan dan melibatkan diri dalam melakukan pembelian minyak mentah kualitas rendah dengan menggunakan harga minyak kualitas tinggi. 

Setelah itu minyak kualitas rendah atau roundun 90 diopl lah agar menyerupai minyak kualitas tinggi atau roundun 92, sungguh penipuan. 

Bukan hanya itu dalam melakukan metode pembayaran impor Maya dan edward juga berbuat keji Karena melakukan pembayaran dengan metode Spot sehingga harga yang harus dibayar Pertamina patra niaga melambung sangat tinggi.

Dalam mewujudkan pembayaran itu Edward dan Maya memberi persetujuan kepada Yoki firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina International shipping untuk memark up kontrak shipping sehingga perusahaan negara ini harus membayar biaya sebesar 13 sampai 15%. 

Menanggapi Kejadian ini, forum Indonesia untuk transparansi anggaran mengungkapkan bahwa para pejabat tinggi Pertamina yang menjadi tersangka mesti dipecat secara tidak hormat sebagai langkah tegas dalam melawan kasus korupsi yang ada. 

Alhasil, berdasarkan hukum yang berlaku akibat perbuatan mereka ada kemungkinan bahwa mereka akan menghadapi ancaman masa tahanan maksimal atau bahkan pidana mati menimbang kejahatan yang mereka lakukan terjadi pada masa bencana pandemi covid-19.

Baca juga : Figur Cinta Indonesia Kawal Danantara, Cerahkan Masa Depan?

Bagaimana Bisa Mega Korupsi Pt. Pertamina ini Terus langgeng Selama Bertahun-tahun?

Bagaimana Bisa Mega Korupsi Pt. Pertamina ini Terus langgeng Selama Bertahun-tahun?
Bagaimana Bisa Mega Korupsi Pt. Pertamina ini Terus langgeng Selama Bertahun-tahun?

Dalam kasus ini ada begitu banyak pertanyaan Bagaimana bisa kejahatan yang sangat luar biasa dapat Terus langgeng selama bertahun- tahun tanpa adanya tindakan cepat dari pihak yang berwenang. 

Berdasarkan pertanyaan ini timbullah spekulasi bahwa mungkin saja dalam kasus yang menyengsarakan rakyat ini terdapat peran pejabat-pejabat tinggi serta tangan-tangan orang berkuasa yang ikut turut memainkan permainan dengan spektrum yang luar biasa. 

Menjawab spekulasi yang timbul di masyarakat, kejagung mengungkapkan bahwa dalam kasus yang terus berkembang pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya akan memanggil pihak yang kemungkinan terlibat termasuk Erik thohir sebagai Menteri BUMN 

Dalam keterangannya harli siregar selaku KAPUSPENKUM kejagung menyatakan bahwa pemeriksa hadap menteri BUMN akan dilangsungkan sesuai dengan kebutuhan penyidikan.

Baca juga : Gempara Gelar Aksi Berbagi Untuk Masyarakat yang Membutuhkan

Spekulasi Masyarakat Pada Dugaan Keterlibatan Boy Thohir

Spekulasi Masyarakat Pada Dugaan Keterlibatan Boy Thohir
Garibaldi Thohir

Sementara itu spekulasi di masyarakat terus meluas hingga sampai pada dugaan keterlibatan Boy Thohir dalam kasus besar ini.

Boy Thohir alias Garibaldi Thohir  sebagai pemilik PT Alam Tri resources Indonesia Tbk diduga terlibat karena pernah mengatur 6 pejabat Pertamina melalui dua orang kepercayaannya. 

Selain itu ada juga orang kepercayaan Boy yang mengatur penempatan jabatan dan pengaturan proyek di perusahaan Migas milik negara semakin meyakinkan masyarakat bahwa Boy thohir diduga terlibat. 

Dugaan-dugaan ini juga semakin diperkuat melalui kesaksian Ahok mantan komisaris Pertamina yang mengungkapkan bahwa ada keterlibatan para pejabat tinggi dalam kasus korupsi dalam tubuh Pertamina.

“ ini ada tangan yang berkuasa ikut main Kalau menurut saya gitu loh di Republik ini” kata ahok pada liputan 6. 

Terlepas dari asumsi-asumsi liar di masyarakat kelanjutan proses hukum kasus ini masih terus bergulir demi mendapatkan kebenaran yang seutuhnya, kejagung saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi termasuk Dirut PT Kilang Pertamina international,  Manager treasury PT Pertamina patraniaga serta Manager quality management system PT Pertamina Persero. 

Selain memeriksa sejumlah saksi yang ada dalam kasus ini kejagung juga telah mengamankan bukti-bukti yang didapatkan dari depo BBM terkait upaya pengoplosan minyak yang menjadi kejahatan dari para tersangka. 

Dalam penggeledahan yang dilakukan ke jagung instansi itu berhasil menyita 95 bundel dokumen dan 2 unit ponsel di PT orbit Terminal Merak di kawasan Cilegon Banten. 

“perbuatannya apa Siapa yang bertanggung jawab tentunya dia dalam lingkup pemeriksaan” kata kejagung

Dampak Kasus Korupsi PT. Pertamina

Kasus korupsi yang mengguncang Pertamina tidak hanya berdampak pada aspek hukum tetapi juga menghancurkan reputasi perusahaan dimata investor dan masyarakat. 

Kepercayaan publik terhadap Pertamina sebagai badan usaha milik negara yang seharusnya menjamin ketersediaan energi bagi rakyat kini berada di titik Nadir. 

Konsumen yang selama ini bergantung pada BBM bersubsidi Merasa dikhianati terutama setelah mengetahui bahwa kenaikan harga BBM Bukan semata akibat fluktuasi pasar global melainkan hasil permainan para pejabatnya. 

Sementara itu investor yang sebelumnya melihat Pertamina sebagai perusahaan strategis dengan prospek cerah kini mulai mempertimbangkan ulang kepercayaan mereka akibat kekhawatiran akan risiko tata kelola buruk dan potensi Gejolak finansial di masa depan. 

Dari segi ekonomi kerugian negara akibat praktik korupsi ini diduga mencapai angka yang mencengangkan yakni 968,5 triliun dalam kurun waktu 5 tahun, anggaran yang seharusnya digunakan untuk subsidi BBM demi meringankan beban rakyat atau masyarakat justru bocor ke tangan segelintir pejabat dan pihak swasta. 

Kebijakan impor minyak dengan harga tinggi serta manipulasi kualitas BBM juga memperbesar defisit anggaran menekan kemampuan negara dalam menjaga stabilitas ekonomi. 

Tak hanya itu dampak kelanjutan seperti kenaikan inflasi akibat lonjakan harga BBM semakin memperberat kondisi masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada subsidi energi.

Jika tidak ditangani dengan tegas kasus ini bisa membawa Efek domino yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

6 Kasus Korupsi di PT Pertamina dalam 20 Tahun Terakhir 

jika melihat sekilas ke masa lalu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir setidaknya telah terjadi enam kasus korupsi yang terungkap di tubuh Pertamina 

Yakni kasus korupsi Liquid natural gas tahun 2011 hingga 2014 lalu kasus gratifikasi pengadaan minyak mentah PES kasus dana pensiun Pertamina kasus penyalahgunaan blok BMG Australia kasus digitalisasi Pertamina hingga yang baru-baru ini terungkap yaitu kasus tata kelola minyak mentah 

Dari enam kasus yang terjadi hanya dalam satu anak perusahaan saja sebenarnya sudah menjadi pelajaran besar bahwa kasus korupsi yang ada di tubuh perusahaan negara merupakan perihal yang sudah mengakar dan tidak ada habisnya 

Kasus korupsi telah menjadi penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan meski pihak pemerintah selalu berjanji bahwa tindakan korupsi akan segera dimusnahkan Bagaimana menurut kalian? dengan kasus ini apakah Pertamina benar-benar berbenah atau nantinya lagi-lagi hanya pergantian pemain dari rezim baru. 

Artikel Terkait :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img